Logo

Hentikan Pinjaman, Luwu Utara Ajukan Skema Kemitraan Baru dengan PT SMI untuk Bangun Infrastruktur

banner_lutra

Luwu Utara --- Bupati Kabupaten Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menegaskan pihaknya tak akan lagi memperpanjang utang daerah alias menghentikan proses pinjam duit ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk membiayai segala pembangunan sektor infrastruktur.

Hal ini dilakukan, mengingat saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara masih berutang pada PT. SMI sejak tahun 2022, berupa peminjaman dana PEN SMI senilai Rp217 Miliar, yang akan berakhir pada April 2027 mendatang, dengan sisa utang senilai Rp86,223 Miliar.

“Selama ini, kita sangat kooperatif dalam membayar utang daerah. Salah satunya berupa relaksasi keuangan, termasuk pengurangan utang kepada PT. SMI,” ucap Bupati Luwu Utara, Andi Rahim, saat melakukan pertemuan dengan pihak PT. SMI, belum lama ini di Jakarta.

Kendati demikian, pihaknya masih berupaya agar PT SMI memberikan kemudahan kepada Pemda Luwu Utara berupa dukungan pengelolaan potensi sumber daya alam yang dimiliki Luwu Utara, melalui beberapa skema pembiayaan dari PT SMI, termasuk kerja sama pemerintah dan badan usaha atau skema lain yang bisa menggerakkan ekonomi daerah.

“Kemampuan keuangan daerah kita ini masih sangat lemah, sehingga kita masih butuh sumber-sumber pembiayaan dalam rangka percepatan pembangunan di Luwu Utara. Misalnya, dengan pembangunan pasar modern atau pabrik rice miling, dan lain sebagainya,” terangnya.

Bupati Andi Abdullah Rahim mengungkapkan, Pemda Luwu Utara selama ini hanya mengandalkan pendapatan daerah. Itu pun, kata dia, masih bergantung pada pendapatan transfer pemerintah pusat dengan kapasitas fiskal yang masih sangat rendah.

Untuk itu, Andi Rahim berharap PT SMI dapat memberikan berbagai kemudahan kepada Pemda Luwu Utara dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur yang notabene menjadi salah satu motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah.

Dikatakannya bahwa Luwu Utara memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang besar dan begitu melimpah. Dengan potensi yang besar tersebut, kata dia, Luwu Utara memiliki kesempatan untuk melakukan percepatan pembangunan di beberapa sektor unggulan nan strategis.

“Luwu Utara memiliki potensi sumber daya alam yang begitu besar yang nantinya dapat dikelola untuk mengakselerasi pembangunan di Luwu Utara. Potensi ini dapat dikelola untuk percepatan pembangunan dengan nilai investasi kurang lebih Rp4-5 Triliun,” tandasnya.

Sekadar diketahui, PT. SMI merupakan Badan Layanan Umum Kementerian Keuangan yang fokus pada dukungan percepatan dan pemerataan pembangunan Indonesia berkelanjutan, dengan pilar bisnis berupa pembiayaan koorporasi, pembiayaan publik, jasa konsultansi, serta pengembangan proyek infrastruktur.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala BKAD Luwu Utara, Baharuddin Nurdin. Sementara dari PT SMI, hadir Erdian Dharmaputra Ery Hartito, Anisa Putri Wulandari, dan Garin Nugroho. (*)

IKLAN1

Space_Iklan2