MAMUJU – Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian langsung, Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka melakukan inspeksi mendadak dan mencicipi langsung makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 1 Rangas, Rabu (1/10/2025).
Kunjungan ini bertujuan memastikan kualitas, kebersihan, dan keamanan pangan yang disajikan kepada para pelajar.
Dengan penuh keyakinan, Gubernur tidak hanya memeriksa, tetapi juga langsung menyantap hidangan MBG bersama siswa-siswi. Ia menyatakan makanan tersebut dalam kondisi baik.
Sebelum tiba di sekolah, Gubernur terlebih dahulu meninjau sumber utama program, yaitu dapur MBG di Rangas Beach.
Di lokasi ini, ia berdialog dengan penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan menekankan pentingnya kehati-hatian dalam proses distribusi.
Meski demikian, Gubernur terbuka mengenai evaluasi program. Menanggapi insiden keracunan yang pernah terjadi di Tapalang, ia memastikan bahwa kasus tersebut telah ditangani kepolisian dan pihak penyelenggara MBG telah melakukan investigasi menyeluruh.
“Kalau ada yang keracunan, saya pikir itu bukan kesengajaan. Tapi kita akan perbaiki, Pak Presiden sudah menyampaikan kita akan perbaiki dan bagi SPPG yang ceroboh, itu di-stop sementara,” ungkapnya.
Ia pun mengajak semua pihak untuk melihat program ini secara proporsional. “Kritik boleh, silakan. Tapi bukan berarti program ini tidak baik. Ini program yang sangat penting untuk pemerataan gizi anak-anak, terutama di pedesaan,” katanya.
Kepala SMKN 1 Rangas, Mahmud, mengungkapkan bahwa sekolahnya telah menjalankan program MBG selama 9 bulan dan tercatat sebagai sekolah pertama di Sulbar yang menerapkannya.
“Sejak Januari 2025 program ini berjalan, belum ada kendala yang didapati. Apalagi sampai keracunan. Semuanya berjalan dengan baik,” jelas Mahmud.
Untuk memantau dampak program, sekolah secara rutin melakukan evaluasi. “Bahkan untuk mengukur progres keberhasilan MBG tersebut, setiap tiga bulan sekali para siswa ditimbang berat badannya,” tambahnya.
Menurutnya, kehadiran MBG sangat vital. Banyak siswa yang berangkat sekolah tanpa sarapan atau tidak membawa uang jajan.
“Tapi dengan adanya program pemerintah ini, makanan mereka terpenuhi, gizinya terpenuhi. Mereka sangat menikmati dan berharap bahwa program ini terus berjalan,” pungkas Mahmud. (*)