Logo

Sekda Makassar Tekankan Penyelesaian Regulasi dan Penguatan Program MCH di Rakor Sapta Mulia

MAKASSAR — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Andi Zulkifly, menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian regulasi dan penguatan tata kelola pelaksanaan Makassar Creative Hub (MCH) sebagai bagian dari program Sapta Mulia, tujuh program prioritas Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin.

Hal ini disampaikan Sekda Zulkifly saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Program Sapta Mulia, yang dihadiri sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Perdagangan, di Ruang Rapat Sekda Balai Kota Makassar, Selasa (14/10/2025).

Lima Hal Penting untuk Perkuat MCH

Dalam arahannya, Sekda Andi Zulkifly menyoroti lima hal penting yang menjadi perhatian utama dalam memperkuat keberlanjutan MCH.
Poin pertama adalah penyelesaian regulasi sebagai dasar hukum operasional.

“Saya minta Dinas Pariwisata segera merampungkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang MCH sebagai dasar pijakan hukum operasional. Kalau menunggu perda akan terlalu lama, sehingga perwali menjadi jalan yang lebih cepat dan efektif,” ujarnya.

Menurutnya, rancangan Perwali MCH telah melalui proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan tinggal menunggu penyempurnaan akhir. Ia menekankan agar Dinas Pariwisata sebagai leading sector segera menuntaskan revisi tersebut agar operasional MCH memiliki dasar hukum yang kuat dan efektif.

Tiga Lokasi Baru MCH Tahun 2026

Zulkifly juga mengungkapkan rencana pembangunan tiga lokasi MCH baru pada tahun 2026 mendatang.
Dua di antaranya akan dibangun di Kecamatan Rappocini dan Biringkanaya, sementara satu lokasi lainnya di Tamalate masih dalam tahap evaluasi karena sebagian wilayahnya masuk area administratif Kabupaten Gowa.

“Kita harus memastikan lokasi MCH sesuai dengan peruntukan tata ruang kota. Jangan sampai ada kendala hukum atau tumpang tindih wilayah,” tegasnya.

Selain regulasi dan lokasi, Sekda menekankan pentingnya penganggaran komprehensif untuk kebutuhan pemeliharaan gedung, sarana-prasarana, logistik kegiatan, dan konsumsi pelatihan.
Menurutnya, MCH di Anjungan Pantai Losari menjadi contoh nyata bahwa kegiatan kreatif membutuhkan dukungan operasional berkelanjutan agar dapat berjalan optimal.

Dorong Sinergi Antar-OPD dan Kolaborasi Swasta

Dalam rapat tersebut, juga dibahas penentuan tata kelola dan penanggung jawab operasional masing-masing MCH, agar koordinasi antarinstansi berjalan lebih efektif.
Sekda Makassar mendorong agar setiap OPD memiliki peran jelas dalam mendukung pengembangan MCH sebagai pusat kreativitas dan inovasi.

Selain itu, untuk rencana launching MCH Kawasan Nusantara, Zulkifly menekankan pentingnya kerja sama dengan sektor swasta melalui Nota Kesepahaman (MoU), salah satunya dengan PT Ilman, guna memperkuat keberlanjutan program.

“Kita butuh dukungan kolaboratif dari swasta agar keberadaan MCH benar-benar memberi dampak ekonomi kreatif bagi masyarakat,” tambahnya.

Tentang Makassar Creative Hub (MCH)

Makassar Creative Hub (MCH) merupakan inisiatif unggulan dalam Program Sapta Mulia Kota Makassar, yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif dan pemberdayaan talenta muda.
MCH menjadi ruang kolaborasi lintas sektor antara pelaku usaha kreatif, pemerintah, akademisi, dan komunitas, dengan tujuan mendorong pertumbuhan industri kreatif di Kota Makassar.

Pusat kegiatan kreatif pertama telah diresmikan di Anjungan Pantai Losari, yang kini aktif menjadi wadah pelatihan, inkubasi bisnis, dan pameran karya lokal.
Dengan rencana pembangunan tiga titik strategis baru, Pemkot Makassar berharap MCH dapat memperluas jangkauan, memperkuat ekosistem kreatif, dan meneguhkan posisi Makassar sebagai kota kreatif berdaya saing di Kawasan Timur Indonesia.