Logo

Diduga Lalai Pengawasan, Satu Siswa Madrasah Di Kotamobagu Meninggal Dunia Akibat Korban Perundungan

INFOSULAWESI.com, KOTAMOBAGU -- Dunia pendidikan di Kota Kotamobagu kembali berduka atas meninggalnya salah satu siswa di sekolah Madrasah yang kabarnya telah mengalami penganiayaan dari teman-teman sekolahnya yang berjumlah 9 orang yang juga merupakan anak masih dibawah umur.

Kabar yang menggoreskan hati para orang tua ini pun heboh di dunia maya. Bahkan netizen pun tak tanggung-tanggung mengomentari kejadian memilukan tersebut, bahkan mengatakan ini akibat kurangnya pengawasan dari oknum guru di sekolah tersebut.

"Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas meninggalnya siswa karena di duga kekerasan terjadi masih berada di dalam kompleks sekolah dan masih dalam jam belajar siswa," ujar Sotomo dalam akun Facebooknya.

Hal tersebut juga dikatakan, Guntur Dadu Al Kotamobagu. Dirinya mengatakan, pihak sekolah harusnya mengklarifikasi proses kejadiannya kepada publik agar tidak menimbulkan praduga tak bersalah.

"Supaya kami para orang tua juga tidak merasa was-was bgm sebenarnya proses penjagaan guru-guru terhadap anak-anak kami di sekolah sehingga tidak terjadi hal-hal yg tidak di harapkan bersama," tulis Dadu.

Sementara, Kepala Sekolah Madrasah, Intan Safitri Mokodompit, dikutip dari media Komunikasulut.com, mengakui jika pihaknya lalai dalam pengawasan terhadap para siswa pada saat kejadian itu. Upaya konfirmasi pun dilakukan dengan menghubungi Kepala Sekolah di nomor 0823-9544-8xxx, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi.

Kapolres Kotamobagu, AKBP Irham Halid, SIK., melalui Kasi Humas IPTU I Dewa Adiyatna, menegaskan, para terduga pelaku berjumlah 9 orang anak, sudah dilakukan pemeriksaan dengan didampingi orang tua bersangkutan.

“Para pelaku saat ini sedang dilakukan pemeriksaan dan didampingi orang tua, sesuai laporan pihak Reskrim Polres Kotamobagu,” kata Dewa.

Menyikapi kejadian dugaan penganiayaan di lingkungan sekolah, Wahyudin Batalipu Anggota Divisi Investigasi Dewan pimpinan Pusat Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (DPP LP2KP) meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini

"Saya meminta pihak sekolah agar diperiksa oleh penegak hukum Polres Kotamobagu. Sebab, melihat kejadian ini justru terjadi di lingkungan sekolah. Apalagi sekolah tersebut dikenal ketat dalam pengawasan, kenapa bisa ada kejadian ini, ini patut diduga ada kelalaian dalam pengawasan/pembiaran oleh pihak sekolah. Kami juga LP2KP akan melakukan investigasi adanya kejadian tersebut", Ucap Yudi Batalipu. (RFL/IS)