Logo

Dinas Kesehatan Mengimbau Masyarakat di Sulbar Waspada DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy. (Diskominfo Sulbar)

MAMUJU -- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengimbau masyarakat di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), menyusul meningkatnya kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti di beberapa daerah di Indonesia.

"Hal ini juga berdasarkan instruksi dari Kementerian Kesehatan agar kewaspadaan terhadap DBD terus ditingkatkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, di Mamuju, Selasa (2/4/24.

Meskipun sebaran penyakit demam berdarah di Sulbar tidak terjadi signifikan, namun kasus DBD, kata Asran Masdy, masih saja ditemukan.

"Berdasarkan data pada periode Januari sampai Februari 2024, total infeksi dengue tercatat 411 kasus, sebanyak 160 kasus merupakan demam dengue (DD) atau sebesar 39 persen dan demam berdarah dengue (DBD) ada 251 kasus atau 61 persen," kata Asran Masdy.

Ia menyampaikan, berdasarkan sebaran kasus DBD di Sulbar pada periode Januari sampai Februari 2024, kasus DBD terbanyak ditemukan di Kabupaten Mamuju, yakni 224 kasus.

Kemudian di Kabupaten Polewali Mandar ditemukan 75 kasus DBD, di Pasangkayu 52 kasus, sebanyak 32 kasus DBD di Kabupaten Majene, di Kabupaten
Mamuju Tengah 15 kasus dan 13 kasus DBD di Kabupaten Mamasa.

"Dari keseluruhan angka itu tidak ditemukan adanya kematian yang diakibatkan virus tersebut," katanya.

Ia mengingatkan masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan demam tinggi berlebihan.

Ia menyampaikan bahwa satu dari empat orang yang terinfeksi dengue akan terkena sakit sementara untuk orang yang menderita demam berdarah, gejalanya bisa ringan atau berat.

"Gejala yang paling umum adalah demam disertai mual, muntah, rasa nyeri, sakit mata, otot, sendi atau tulang. Tanda peringatan perlu diperhatikan apabila gejala berlangsung 2-7 hari," kata Asran Masdy.

Penyakit DBD menurut Asran Masdy, banyak diakibatkan kurangnya masyarakat memperhatikan kondisi lingkungan.

Sehingga upaya yang harus dilakukan untuk pencegahan dengan membuat lingkungan lebih bersih dan rapi, termasuk memberikan fogging.

"Terpenting adalah masyarakat harus terus diedukasi agar menjaga kondisi kesehatan lingkungan," kata Asran Masdy

Ia berharap informasi terkait kebersihan lingkungan dan kewaspadaan terhadap DBD terus disosialisasikan sehingga pencegahan dapat segera dilakukan. (*)