Logo

Gelar Konpers Direksi Perumda TM Palopo Jelaskan Terkait Gangguan Layanan Distribusi Air

Dirut Perumda Tirta Mangkaluku, M. Tawwakkal (kanan), bersama Direktur Operasional, Hamid S.N (kiri), saat memberikan keterangan pers terkait gangguan distribusi air di Kota Palopo, Kamis (11/9/2025).

PALOPO – Distribusi air bersih di sejumlah wilayah Kota Palopo kembali terganggu akibat kebocoran pipa. Merespons hal ini, Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda TM) bergerak cepat, sekaligus melakukan koordinasi langsung dengan Wali Kota Palopo.

Masalah distribusi air bersih terjadi di beberapa kecamatan, seperti Wara Utara, Bara, dan sebagian wilayah Wara. Gangguan ini bersumber dari sumber air baku dan kebocoran pipa antara Intake Bambalu dan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) 3 Battang, yang dalam dua minggu terakhir mengalami kebocoran hingga empat kali.

Direktur Utama Perumda TM, M. Tawwakkal, dalam konferensi pers pada Kamis (11/9/2025), menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak dan menegaskan bahwa gangguan tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian atau human error.

“Kami sudah siapkan 6 unit mobil tangki untuk distribusi sementara. Kami minta masyarakat segera melapor jika mengalami gangguan agar bisa langsung ditangani,” ujar Tawwakkal.

Koordinasi dengan Wali Kota dan Solusi Jangka Panjang

Merespons kondisi ini, pihak Perumda TM juga telah dipanggil oleh Wali Kota Palopo, Hj. Naili. Dalam pertemuan tersebut, Perumda TM diminta untuk menyusun telaahan teknis yang akan diajukan ke Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang (BBWSJ), mengingat pipa bermasalah merupakan aset milik Balai.

gbhgt

https://www.youtube.com/watch?v=lf4rrpW_u3o

Tawwakkal optimistis usulan pergantian pipa sepanjang 3 km di kawasan Battang akan mendapat persetujuan BBWSJ. Ia juga menambahkan bahwa pembangunan kolam retensi sebagai sumber air baku akan menjadi solusi mendasar dan sejalan dengan program Dinas PU Palopo.

Menurut Direktur Operasional Perumda TM, Hamid S.N, penyebab utama kebocoran terletak pada material pipa yang digunakan. Pipa berbahan plastik (PPC) yang dibangun sejak 2008 tidak lagi mampu menahan beban tekanan air di kawasan berbukit seperti Battang

“Idealnya, pipa yang digunakan sudah diganti dengan jenis kolpanis atau stel (pipa hotam). Lokasi kebocoran berulang terjadi di titik KM 13 hingga KM 17,” jelas Hamid.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun pipa tersebut merupakan tanggung jawab BBWSJ, Perumda TM tetap mengeluarkan dana sendiri untuk perbaikan demi menjaga kontinuitas layanan kepada masyarakat.

Distribusi air terbagi ke dalam 4 zona utama. Dari seluruh IPAM, IPAM 2 Magandang dan IPAM 3 Battang menjadi titik paling krusial, karena minimnya sumber air baku dan risiko kebocoran tinggi.

Sumber air baku yang digunakan berasal dari lima titik: Embung Mangkaluku, Embung Bambalu, Intake Latuppa, Intake Magandang, dan Intake Batupapan.

IKLAN1

Space_Iklan2