Logo

Kabupaten Pohuwato dilirik Investor Jepang Untuk Pengembangan Kakao

Ilustrasi Tanaman Kakao.

INFOSULAWESI.com, POHUWATO --  Investor asal Jepang tertarik untuk berinvestasi kakao di Kabupaten Pohuwato. Adalah Kanematsu Corporation Jepang yang ingin melakukan pengembangan budi daya kakao di dearah itu, Minggu (31/7/2022)

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Bupati Pohuwato itu dihadiri langsung oleh Tsubasa Tamura dan Yazaki didampingi Weni Yasin dari PT DKM, dan penerjemah, Indri Afriani Yasin, bersama Bagus CR.

Kujungan spesial itu pun disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dalam hal ini, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga; Wakil Bupati, Suharsi Igirisa; didampingi Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh; Kepala DLH, Sumitro Monoarfa; Kadis Pertanian, Kamri Alwi; dan Kepala BPBD, Bahari Gobel.

Dalam sambutannya Tsubasa Tamura dan Yazaki pun memaparkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah bekerja sama dengan Yayasan Burung Indonesia di Pohuwato untuk mengembangkan budi daya tanaman kakao di Pohuwato, khususnya untuk produk cokelat.

“Saat ini cokelat kami dengan brand chocolate otanaha yang telah dipasarkan di beberapa outlet mini market serta beberapa coffee shop di Tokyo, Jepang. Sehingga menurut penilaian kami bahwa Pohuwato sangat cocok untuk pengembangan,” ungkap Tsubasa yang diterjemahkan oleh Juru Bahasa Kanematsu Corporation.

Ia menilai bahwa Pohuwato adalah wilayah yang pas untuk pengembangan kakao, bahkan pihak Kanematsu Corporation akan membangun langsung pabrik pengembangan dan produksi.

“Kami memastikan bahwa Pemda Pohuwato ke depannya akan dimudahkan proses pemasarannya oleh Kanematsu Corporation. Karena Kecamatan Taluditi adalah lokasi terbesar kakao, sehingga rencana ke depan akan dibangun pabrik di sini, terlebih Pohuwato produksi kakao terbesar di Provinsi Gorontalo,” ungkapnya.

Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga pun menyambut baik tujuan Kanematsu Corporation yang ingin mengembangkan kakao di Pohuwato. Apalagi utusan dari Jepang ini sudah memulai kerja sama dengan Boalemo, bahkan induk dari Pohuwato ini sudah mengekspor kakao sampai ke Jepang.

“Oleh karena itu, diharapkan hal ini dapat diseriusi dengan baik, apalagi Pohuwato merupakan produksi terbesar di Gorontalo, sehingga sangat pas daerah penghasil kakao terbanyak ini bisa dibangun pabrik, serta bisa mengekspor langsung ke mancanegara, terutama ke Negeri Matahari Terbit,” tutur Saipul.

Sementara itu, Kepala Baperlitbang Pohuwato, Irfan Saleh menambahkan, khusus untuk kakao di Provinsi Gorontalo, produksi tertinggi adalah di Pohuwato sekitar 7.500 ton per tahun. Adapun kecamatan yang paling tinggi produksinya adalah Kecamatan Taluditi yang saat ini didampingi oleh Perhimpunan Burung Indonesia dan Burung Jepang.

“Saat ini kami sementara mengembangkan tanaman tahunan yang berfungsi sebagai konservasi berupa kakao, jambu mente, kemiri, durian, pala. Tanaman ini nantinya bisa menangani kelebihan debit air di waktu hujan, karena kerusakan hutan semakin terasa di akhir-akhir ini, apalagi di musim penghujan 13 kecamatan mengalami banjir,” tandas Irfan.