Logo

Kemlu Beberkan Telah Terjadi 1.800 Kasus TPPO, Didominasi Penipuan Berkedok Judi Online

Diplomat Muda Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Rina Komaria.

INFOSULAWESI.com, TANGERANG -- Kementerian Luar Negeri menyatakan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan pekerja migran Indonesia non-prosedural sudah sangat mengkhawatirkan. Menurut catatan Kemlu, telah terjadi 1.800 kasus TPPO ke berbagai negara yang didominasi penipuan berkedok judi online.

Demikian disampaikan Diplomat Muda Direktorat Perlindungan WNI Kemlu, Rina Komaria, Jumat (5/5/2023). "Ini harus menjadi perhatian bagi kita semua," ujarnya. 

Menurut Rina, kasus TPPO ini mencerminkan perlunya memperkuat sistem di Indonesia secara bersama-sama. "Mulai dari pencegahan, kemitraan, sampai dengan penegakan hukumnya," ucapnya.

Rina mengatakan masalah TPPO sangat kompleks karena merupakan menjadi kejahatan transaksional lintas negara. Sehingga, apabila WNI sudah diberangkatkan ke suatu negara, kompleksitas penanganannya semakin tinggi.

Untuk itu, Rina mengaku sangat mengapresiasi para penegak hukum yang telah mengungkap kasus TPPO hingga menekankan upaya pemberantasannya. "Terutama untuk memberantas sindikat perdagangan WNI ke luar negeri, khususnya ke negara-negara berbahaya," katanya.

Rina berharap pihak kepolisian serta pemangku kepentingan lainnya langsung menindaklanjuti saat menerima laporan terkait TPPO. "Sehingga dampaknya dapat diminimalisasi dan upaya perlindungan WNI di luar negeri akan semakin kuat," ujarnya.

Rina mengimbau instansi-instansi terkait mengedukasi masyarakat agar tidak tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri melalui media sosial. Apalagi yang menjanjikan pekerjaan sebagai operator game onlinecustomer service, dan marketing ke negara-negara yang sedang berkonflik.

"Menurut catatan kami, WNI terlibat di sektor ini sudah semakin menyebar," ujarnya. Bukan hanya di Filipina dan Kamboja, tetapi juga Myanmar, Laos, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News