Logo

Klub Liga 1 Akan Mendapat Subsidi Rp. 800 Juta, Cair September

Liga 1 musim 2020 / Bolalob.com

INFOSULAWESI.com, JAKARTA - Klub-klub Liga 1 yang berharap subsidi untuk lanjutan kompetisi Liga 1 harus di atas Rp 1 miliar harus siap-siap gigit jari. Sebab, PT LIB selaku operator menegaskan tidak bisa mewujudkan keinginan tersebut. Subsidi untuk lanjutan Liga 1 tetap sesuai rancangan awal. Yakni, Rp 800 juta tiap bulan.

Hal itu dikatakan Direktur Operasional LIB Sudjarno. Dia menyebut, LIB sulit jika harus memberikan subsidi di atas Rp 800 juta. ’’Sesuai dengan apa yang kami sampaikan terakhir kali, tidak akan ada perubahan,’’ tegasnya.

Sudjarno menuturkan, usul Rp 800 juta itu dirasa sudah sesuai. Dibandingkan dengan subsidi di awal kompetisi, ada kenaikan yang signifikan. Sebelumnya, klub hanya menerima Rp 520 juta tiap bulan. ’’Insya Allah jumlah tersebut akan membantu tim dalam mengarungi kompetisi,’’ katanya.

Selain itu, Sudjarno menyebut tidak akan menuruti soal pemberian subsidi mulai Juli ini. Sebab, sesuai dengan surat keputusan PSSI, subsidi yang diterima klub untuk lanjutan Liga 1 akan diberikan mulai September. ’’Subsidi akan kami cairkan sesuai jadwal yang telah disepakati. Mulai September dan seterusnya hingga Februari,’’ ujarnya.

Tentu penjelasan dari Sudjarno itu memupuskan harapan sebagian besar klub peserta. Mereka masih menanti pembicaraan ulang mengenai subsidi pada manager meeting selanjutnya sesuai yang dijanjikan. Sebab, tidak sedikit klub yang masih ragu melanjutkan kompetisi karena hanya mendapat subsidi Rp 800 juta tiap bulan.

Salah satu tim yang paling ngotot meminta subsidi di atas Rp 1 miliar adalah Persiraja Banda Aceh. Sekretaris Tim Rahmat Djailani mengatakan, timnya minimal meminta subsidi Rp 1,2 miliar untuk lanjutan kompetisi.

Sebab, Laskar Rencong sudah pasti tidak akan mendapat pemasukan lagi karena pertandingan digelar tanpa penonton. Juga digelar di Pulau Jawa, jauh dari kandangnya di Aceh. Persiraja akan mengajukan protes jika memang LIB tetap ngotot memberikan subsidi di nilai Rp 800 juta. ’’Kami akan ajukan protes. Termasuk nanti meminta kejelasan soal fasilitas yang dijanjikan selama di Jogjakarta. Hotel harus free, stadion jangan sewa, rapid test dan protokol kesehatan ditanggung LIB, keempat lapangan latihan bebas biaya, plus transportasi bus harus benar-benar tidak dibebankan kepada klub biayanya,’’ tegasnya.

PS Tira Persikabo juga sependapat. Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo Rhendie Arindra menuturkan, subsidi Rp 800 juta jauh dari kata cukup untuk biaya operasional tim. ’’Masih jauh dari kata cukup jika di-apple-to-apple sama biaya operasional kami,’’ bebernya.