Logo

Menentukan Awal Ramadan 2024 Dengan Metode Hisab dan Rukyat

Simak perbedaan metode hisab dan rukyat (Antara/Makna Zaezar)

MAKASSAR -- Apa Itu Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal Ramadan 2024? Ramadan adalah bulan suci dalam Islam yang dianggap sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah dan menyucikan diri dari jiwa yang kotor.

Awal Ramadan ditentukan berdasarkan pengamatan bulan baru yang dapat dilakukan dengan dua metode utama, yakni hisab dan rukyat.

Namun, kedua metode ini memiliki perbedaan dalam pendekatan dan aplikasi praktisnya. Berikut ini penjelasan perbedaan dari metode hisab dan rukyat.

Apa itu Metode Hisab

Hisab adalah metode yang digunakan untuk menghitung waktu dan arah tempat dengan tujuan pelaksanaan ibadah, seperti menentukan waktu salat, awal puasa, waktu Idulfitri, waktu pelaksanaan ibadah haji, serta waktu terjadinya gerhana guna melaksanakan salat gerhana.

Keuntungan dari metode hisab adalah dapat menghitung secara pasti tanggal-tanggal penting dalam penanggalan Islam, termasuk awal Ramadan dengan akurasi yang tinggi.

Apa itu Metode Rukyat

Metode rukyat atau pengamatan langsung bulan baru, merupakan tradisi yang berasal dari ajaran Islam. Dalam metode ini, ulama dan saksi-saksi yang terlatih secara khusus melakukan pengamatan langsung bulan baru setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Syakban. Jika bulan baru terlihat, maka awal Ramadan ditetapkan.

Keuntungan utama dari metode rukyat adalah sesuai dengan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya. Metode ini juga memperkuat rasa persatuan dalam komunitas Muslim, karena kesepakatan bersama dalam menentukan awal Ramadan.

Penentuan Awal Ramadan

Meskipun terdapat perbedaan dalam metode hisab dan rukyat, keduanya diakui oleh berbagai otoritas keagamaan Islam sebagai cara yang sah untuk menentukan awal Ramadan.

Di berbagai negara, penggunaan salah satu metode ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan pemerintah, tradisi lokal, dan otoritas keagamaan.

Sumber hukum Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Dewan Fatwa Nasional Malaysia (DFNM), biasanya memberikan panduan resmi tentang metode yang diterima untuk menentukan awal Ramadan dalam masyarakat mereka. Kedua metode tersebut diakui sebagai bagian penting dari keragaman praktik Islam di seluruh dunia.

Metode hisab dan rukyat adalah dua cara utama untuk menentukan awal Ramadan dalam agama Islam. Hisab menggunakan perhitungan astronomi dan matematika, sementara rukyat melibatkan pengamatan langsung bulan baru oleh saksi-saksi terlatih.

Meskipun metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, keduanya diakui sebagai cara yang sah untuk menentukan awal Ramadan dalam tradisi Islam.