Logo

Mepan-RB, Azwar Anas: Birokrasi Harus Terlibat Penanganan Kemiskinan

MenpanRB, Azwar Anas. (Foto: BPMI Setpres)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Abdullah Azwar Anas menargetkan birokrasi pemerintah harus terlibat dalam penanganan kemiskinan, stunting (kurang gizi), dan digitalisasi.

“Tentunya kami harus menjabarkan dan mendukung visi dan misi bapak presiden, terutama menyelesaikan target-target prioritas, termasuk misalnya prioritas bagaimana birokrasi sungguh-sungguh terlibat dalam penanganan kemiskinan dan stunting,” kata Azwar Anas seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Menurutnya, bila seluruh birokrasi pemerintah bekerja bersama, maka persoalan kemiskinan dan stunting bisa selesai dengan cepat. “Kalau kita bagi habis kan bisa selesai. Intinya kami akan bekerja sesuai dengan arahan bapak presiden tadi termasuk birokrasi yang melayani,” ujar Azwar Anas.

Selain penanganan kemiskinan dan stunting, Azwar Anas menargetkan birokrasi pemerintahan masuk dalam ekosistem digitalisasi, mulai struktur organisasi, culture, dan kompetensi. “Tidak dapat dipungkiri, birokrasi ini harus menuju next level yaitu digitalisasi. Digitalisasi apa saja? Digitalisasi struktur, culture dan kompetensi,” terang Azwar Anas.

Digitalisasi tiga sektor tersebut sangat mendasar dan sesuai arahan Presiden Jokowi.

Saat ini kata dia, sudah diterapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Bila sistem ini dikoneksikan dengan seluruh birokrasi pemerintahan, hasilnya akan maksimal.

“Beliau (Presiden Jokowi) sudah menyampaikan, sudah banyak anggaran kemiskinan misalnya ada Rp 520 triliun di 16 kementerian/lembaga. Kalau ini diintegrasikan, hasilnya akan mendorong target pencapaian sesuai dengan arahan presiden,” jelas dia.

Ia optimistis dapat merealisasikan target-target tersebut. Pasalnya sewaktu mendapatkan amanah sebagai kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), ia mampu mencapai target yang telah ditetapkan Jokowi.

“Kemarin kami baru mendapat amanah di LKPP, setahun targetnya 90.000 produk. Kami masuk, beliau (Presiden Jokowi) menargetkan 1 juta produk. Sampai akhir tahun dengan program digitalisasi produk, alhamdulillah sekarang sudah 1 juta produk,” papar dia. (bs)