INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Pilihan Presiden Jokowi untuk menunjuk Zulhas sebagai Mendag dan Hadi Tjahjanto menjadi Menteri ATR/BPN dapatkan pujian. Pujian tersebut dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.
Menurut Qodari, pilihan Jokowi kepada dua tokoh tersebut sangat tepat, karena memiliki modal sosial dan kemampuan teknis menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi kementerian yang dipimpinnya.
Menurut Qodari, pergantian menteri sesungguhnya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat di lapangan, seperti kelangkaan minyak goreng yang ditangani Kementerian Perdagangan, lalu kasus mafia tanah di bawah komando Kementerian ATR/BPN.
“Jadi pastilah ada tujuan untuk menyelesaikan masalah dari reshuffle kabinet ini walaupun tadi saya katakan elemen pesan-pesan stabilitas politiknya juga kuat sekali nah saya melihat benang merah dari Pak Zul dan dari Pak Hadi ini adalah modal sosial jadi menteri itu ada kemampuan teknis,” ujar Qodari dalam kanal YouTube salah satu stasiun televisi swasta, dikutip Kamis (16/6/2022).
Lanjut Qodari, Zulhas memiliki rekam jejak yang bagus dengan segudang pengalaman yang dimiliki, yakni pernah menjadi Ketua MPR, Menteri Kehutanan, serta sebagai ketua umum partai politik. Hal itu bisa jadi modal sosial yang besar untuk menyelesaikan persoalan.
“Ketika bicara masalah besar itu butuh modal sosial nah kalau kita bicara minyak goreng misalnya ada mafia ada pengusahaan besar mungkin diharapkan modal sosialnya Zulkifli Hasan sebagai mantan Ketua MPR, tokoh partai itu bisa jadi bargaining position gitu untuk melakukan penekanan atau penataan,” bebernya.
Begitu juga dengan Hadi Tjahjanto, Qodari melihat sebagai sosok yang memiliki latar belakang militer paripurna itu diyakini mampu melawan mafia tanah yang diduga dibekingi oleh oknum aparat.
Dengan modal sosialnya selama ini, kata Qodari, Hadi bisa mengontrol dan berkoordinasi baik dengan pihak kepolisian maupun TNI untuk memberantas mafia tanah yang cukup meresahkan masyarakat.
“Kalau saya lihat (Hadi Tjahjanto) justru yang bisa melawan mafia mafia tanah ini itu adalah mantan Panglima TNI karena kadang mafia tanah ini ada beking-nya katanya militer kemudian bisa koordinasi dengan Kapolri karena dulu koordinasi ketika Hadi jadi Panglima dengan Kapolri itu sangat baik,” jelasnya.
"Nah ini kan menyelesaikan mafia kan perlu dukungan dari polisi gitu jadi saya lihat modal sosial itu yang mau diambil,” pungkas Qodari.(B1)