PEMERINTAH berencana menambah lowongan magang bergaji setara Upah Minimum Provinsi (UMP) hingga 100.000 posisi bagi lulusan baru. Program ini mendapat sambutan positif dari publik karena dinilai bisa membantu mengatasi pengangguran di kalangan sarjana muda.
Dukungan tersebut muncul karena banyak lulusan baru kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah wisuda. Tidak sedikit yang akhirnya menyandang status pengangguran dalam waktu lama karena terbentur syarat pengalaman kerja.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. Angka tersebut setara dengan 4,76 persen dari total angkatan kerja nasional.
Tingkat pengangguran Indonesia tercatat paling tinggi di antara negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Trading Economics, Brunei Darussalam memiliki tingkat pengangguran 4,7 persen, sementara negara lain jauh lebih rendah: Filipina 3,7 persen, Malaysia 3 persen, Myanmar 3 persen, dan Vietnam hanya 2,24 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah akan membuka hingga 100.000 lowongan magang bergaji setara UMP bagi fresh graduate maksimal satu tahun setelah lulus. “Program ini akan diperluas jika kuota tahap pertama sebesar 20 ribu lowongan sudah terpenuhi,” ujarnya dalam acara New Economic Order Indonesia’s Largest Investment Forum di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis kemarin.
Airlangga menegaskan, program ini dirancang untuk membantu lulusan baru yang terkendala syarat pengalaman kerja. Program magang tersebut akan berlangsung selama enam bulan dan pendaftarannya dibuka mulai 15 Oktober 2025 melalui situs SIAPkerja.
“Kita berharap program lowongan magang ini dapat mengurangi jumlah pencari kerja,” kata Airlangga. “Dengan pengalaman yang diperoleh, para lulusan baru akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan.”

