Logo

Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Buka Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Qris dan Virtual Account

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat membuka secara resmi Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Qris dan Virtual Account dalam penerimaan pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sulsel.

Dalam sambutannya, Abdul Hayat menyampaikan jika dirinya sangat optimis apabila hal ini dilakukan dengan benar terealisasi dengan baik tentunya akan meningkatkan PAD Pemprov Sulsel.

"Karena selain kemudahan, kenyamanan, dan tentunya transparansi akan muncul di sana, pada intinya tidak ada dusta diantara kita," ucap Abdul Hayat sekaligus membuka acara tersebut Jumat, (27/05/2022).

Ia menambahkan, tentu dirinya mengapresiasi inovasi tersebut yang mampu membangun kerjasama yang baik. Sehingga, membuat efektif suatu pekerjaan. Karena yang terpenting saat ini adalah out camp bukan output.

"Ini termasuk inovasi terbaru dari Pemprov Sulsel di dalam memperkuat poin of zero, dan milenial ini salah satunya adalah dengan menggunakan barcode untuk membayar pajak, retribusi tidak perlu lagi dikunjungi. Selain mudah, hemat, transparan, dan itu yang terpenting," ungkapnya.

Di tempat yang sama Kepala Bidang PAD Bapenda Sulsel, Darmayani mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan pembayaran retribusi secara digital atau secara non tunai tapi memaksimalkan juga yang non digital. Sehingga nanti pada tahun 2025 tidak ada lagi pembayaran secara tunai untuk lingkup Pemprov Sulsel.

Ia pun menjelaskan, jika yang terpenting adalah regulasi yang dimiliki oleh Pemprov Sulsel karena selama ini, seperti dokumen-dokumen pemungutan pajak dan retribusi masih secara manual dan itu secepatnya harus dirubah agar dirinya akan membuat bukti administrasi secara digital.

"Tujuan utama dialihkan ke digital adalah transparansi, selain modernisasi dalam pelayanan juga transparansi akuntabilitas pemerintah dan tentu bertujuan keterbukaan. Karena kita didukung oleh Bank Indonesia dan Bank Sulselbar," terangnya.

Sementara itu, Andri Defi Ika Puspita Sari Asisten Direktur BI mengatakan, bahwa tentu pihaknya mengapresiasi Pemprov Sulsel yang pada hari ini telah melakukan acara tersebut yang bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Bank Sulselbar.

"Kita akan mencari strategi untuk mengedukasi masyarakat agar berubah dan membayar secara non tunai. Jadi, pegawai Pemda ini akan menjadi model (contoh) untuk melakukan pembayaran non tunai, kemudian pegawai Pemda ini yang akan sharing kepada lingkungan sekitar ditambah lagi dengan mereka memanfaatkan kanal media sosial mereka," ucapnya.

Terakhir kata Andri Defi, saat ini sudah dilakukan di 24 kabupaten/kota tapi untuk saat ini, lingkup Pemprov Sulsel. Selain itu, baik dari Bapenda Sulsel bersama Bank Indonesia melakukan kegiatan-kegiatan yang mengasistensi dan mengkoordinasikan kegiatan seperti ini di kabupaten/kota. (*)