INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Seorang pemuda menjadi korban penculikan dan pengeroyokan oleh puluhan orang tidak dikenal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/2/2023) dini hari. Para pelaku secara tiba-tiba menabrak motor korban yang melintas di jalan raya dengan mobil. Para pelaku kemudian menaikkan korban ke atas mobil pikap dan mengeroyoknya hingga babak belur dan menderita luka lebam di seluruh tubuh.
Pemuda bernama Asdar (20) itu kini hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur di rumahnya di Jalan Pattukangan, Makassar dengan kondisi babak belur akibat menderita luka lebam di sekujur tubuhnya. Asdar menjadi korban penculikan dan pengeroyokan puluhan orang tidak dikenal saat melintas di Jalan Bonto Kapeta.
Supriyadi, kakak korban menuturkan, perisitiwa itu bermula saat sang adik dan seorang rekannya berboncengan motor hendak membeli nasi kuning di sekitar TKP. Secara tiba-tiba sebuah mobil pikap menabrak sepeda motornya hingga terjatuh. Kemudian, puluhan orang yang berada di mobil serta berkendara motor tanpa alasan langsung memukuli korban dan menaikkannya ke bak mobil. Sedangkan rekan korban yang sempat terjatuh berhasil kabur dari sergapan para pelaku.
Korban kemudian dibawa berkeliling di sekitar wilayah Barombong, Kota Makassar dan kembali dianiaya serta gawainya diambil di atas mobil oleh para pelaku.
"Kalau kronologis tadi malam itu dia keluar izin untuk beli nasi kuning dan pada saat sampai di perbatasan Takalar-Makassar ada mobil pikap menahan dia dan dia dianiaya di sana dibawa naik ke pikap. Dia sempat lari tetapi karena terlalu banyak tidak bisa dia tahan dan adikku itu dibawa keliling Barombong dan di atas mobil dianiaya lagi. Motornya ada yang pakai. Tidak tahu apa penyebabnya," tuturnya.
Aksi para pelaku itu berakhir setelah salah satu anggota kepolisian memberhentikan mobil pikap tersebut dan kemudian mengevakuasi korban di mobil.
"Dia didapat sama Resmob Tamalate. Untung ada polisi yang berpatroli kebetulan dia lihat segerombolan. Dia tahan dia bertanya dia dituduh dikira ikut penyerangan padahal ini anak betul-betul keluar cari makan," katanya.
Ditegaskan, sang adik tidak tahu menahu penyebabnya diculik dan dikeroyok.
"Kalau itu saya tidak tahu kalau menurut korban dia tidak ada masalah apa apa dengan orang lain. HPnya diambil, hilang, dan ini pertama saya dapat ini. Ini ada di pipi sebelah kanan dan pembengkakan di mata ada juga di kaki," tuturnya.
Sementara itu, rekan korban, Asril mengaku sempat dilempari batu dan diteriaki maling saat berusaha kabur dari sergapan para pelaku. Para pelaku yang berjumlah sekitar 30 orang secara tiba-tiba langsung menyerang mereka di jalanan saat hendak membeli nasi kuning.
"Saya kan di rumahnya, terus dia panggil saya untuk beli nasi kuning. Saya pergi berdua ke sana terus setelah di sana saya berpapasan dengan yang menganiaya korban ada sekitar 30 orang karena ada juga pakai motor. Terus mereka adang. Saya sempat dilempar batu tetapi saya berhasil lari.
Saya tidak tahu teman saya diapakan di belakang. Terus saya lari ke salah satu lorong dan diteriaki maling. Saya lompat ke pagar dan selamat di sana saya ke rumah kakak saya untuk melapor. Tidak ada sempat dibilang langsung diserang saja," bebernya.
Rencananya, setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, dan dianjurkan untuk berobat rawan jalan, korban akan kembali dibawa ke rumah sakit. Hal ini karena luka lebam parah yang dialaminya di bagian kepala.
Sedangkan pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Mapolrestabes Makassar.