Logo

Tambahan Anggaran Subsidi Pupuk 2024 Telah Siap

Petani menebar pupuk di areal persawahan Desa Mejoyolosari, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, awal Januari lalu. Pemerintah berencana menambah anggaran pengadaan pupuk bersubsidi pada 2024 (Foto: ANTARA)

SUDAH menjadi kelaziman kelangkaan pupuk kerap menjadi persoalan klasik para petani selama ini. Apalagi setiap memasuki periode musim tanam, pupuk bagai hilang ditelan bumi, susah diperoleh, dan kalaupun ada harganya sudah mahal.

Kementan menyebut petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi bukan karena pupuknya langka, tetapi karena jumlahnya yang kurang. Kita menyadari bahwa apa yang menjadi isu publik soal pupuk, sering kali dinarasikan sebagai kelangkaan, padahal faktanya jumlahnya berkurang.

Merespons kondisi tersebut Presiden Joko Widodo menyatakan stok pupuk bersubsidi awal 2024 telah siap. Pemberian subsidi pupuk bertujuan menekan laju inflasi pangan yang cukup tinggi pada 2022 akibat dampak pandemi Covid-19, kenaikan BBM subsidi, hingga dampak konflik Rusia dan Ukraina.

Ini mungkin menjadi kabar gembira bagi para petani di Indonesia. Pemerintah akan menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun tahun ini, atau setara 2,5 juta ton pupuk, sehingga total alokasi anggaran subsidi tahun ini mencapai Rp40,68 triliun. 

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tambahan anggaran tersebut saat ini dalam proses finalisasi. Meski demikian, hal itu masih menunggu penyelesaian dari Kementerian Pertanian dan persetujuan DPR RI. 

Para petani tentu menunggu kepastian bahwa tidak ada kelangkaan pupuk subsidi menjelang masa tanam di 2024. Karenanya pemerintah harus lebih serius mengatasi kelangkaan pupuk subsidi agar produksi pangan kita tidak terganggu, dan jangan hanya berpihak pada proyek-proyek strategis nasional saja.