Logo

Terkait Pencegahan Stunting, Ini Yang Dikatakan PJ Bupati Bolmong Jusnan Mokoginta

INFOSULAWESI.com BOLMONG - United Nation Children's Fund atau UNICEF Indonesia mencatat hampir 31 persen anak Balita di Indonesia mengalami Stunting lantaran kurangnya asupan gizi dari Ibu Hamil dan Balita untuk pertumbuhan anak.

Hampir seluruh daerah di Indonesia membentuk program cara penanganan dan pencegahan Stunting. Demikian di Kabupaten Bolaang Mongondow hal tersebut menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Bolmong.

Perwujudan pencegahan dan penanganan Stunting tersebut ditandai dengan pembentukan dan pengukuhan tim pemberdayaan penurunan stunting, yang diresmikan Penjabat (PJ) Bupati Bolmong, dr. Jusnan Mokoginta, MARS., bersama sejumlah istansi terkait.

Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Sutan Raja Kotamobagu. Senin (15/7/2024), melibatkan istansi terkait diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Dinas Kesehatan.

Pada kesempatan itu PJ Bupati Jusnan Mokoginta, mengatakan dalam pencegahan dan penanganan Stunting diperlukan kerjasama antara seluruh masyarakat dan stockholder.

“Harus semua di libatkan sehingga apa yang menjadi harapan bisa terlaksana dengan baik dan sesuai ekspetasi kota semua,” jelas Jusnan Mokoginta.

PJ Bupati Jusnan Mokoginta juga berharap agar sosialisasi terkait Stunting harus dipublikasikan ke tengah masyarakat.

“Kegiatan hari ini, harus di publik dan di sampaikan ke masyarakat, dan ini akan memberikan mamfaat efek domino baik itu di tingkat Kecamatan dan Desa yang ada di Bolmong,” ujar Jusnan Mokoginta.

Kegiatan ini turut dihadiri, Ketua DPRD Kab.Bolaang Mongondow Welty Komaling, SE.,MM., Ketua TP-PKK Kab. Bolaang Mongondow Ny. Drg. Firlia Mokoginta-Mokoagow, Perwira Penghubung Bolmong, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Bolaang Mongondow, Camat se Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Bolaang Mongondow. (Siti Atoli/RFL)