JAKARTA — Presiden ri Prabowo Subianto memperluas jangkauan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ke sekolah-sekolah dengan menyasar para siswa.
Program CKG Sekolah yang resmi diluncurkan pada 4 Agustus 2025, merupakan program inklusif yang dirancang untuk menjangkau seluruh anak-anak bangsa, tanpa terkecuali.
Seluruh sekolah menjadi sasaran, baik yang berasa di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) maupun Kementerian Agama (Kemenag).
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria mengatakan Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia dengan 285 juta penduduk. Semuanya, tanpa terkecuali, akan mendapatkan layanan CKG, termasuk siswa sekolah.
Adapun CKG Sekolah ini menargetkan sekitar 53 juta siswa-siswi yang ada di bawah naungan Kemendikdasmen, serta 12,5 juta siswa di lembaga pendidikan binaan Kemenag.
“Siswa sekolah negeri, swasta, dan sekolah berbasis keagamaan, semua akan mendapatkan CKG. Presiden Prabowo ingin sumber daya manusia Indonesia menjadi generasi emas pada 2045,” kata Hariqo dalam keterangannya, yang dikutip Rabu (5/08/2025).
Program CKG Sekolah yang resmi diluncurkan pada 4 Agustus 2025, merupakan program inklusif yang dirancang untuk menjangkau seluruh siswa sekolah di bawah Kemendikdasmen dan Kemenag yang berjumlah 53 juta anak. (Foto: Ist.)
Ia pun mengapresiasi Kementerian Kesehatan yang telah menjadi lokomotif dalam merealisasikan program ini.
“Kita pantas memberikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah bekerja keras dan menjalankan tugas ini dengan baik,” ujar Hariqo.
Di mata Presiden Prabowo, lanjut Hariqo, seluruh anak Indonesia adalah aset bangsa yang sangat berharga.
“Karena itulah, selama sembilan bulan memimpin Presiden Prabowo mengeluarkan beberapa kebijakan strategis dan program prioritas untuk mengamankan masa depan anak-anak Indonesia,” ujar Hariqo.
Program prioritas tersebut, di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Peningkatan kapasitas RSUD, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Revitalisasi Sekolah, Digitalisasi Pembelajaran, dan berbagai Program Beasiswa.
Selain itu, Presiden Prabowo juga telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak.
Presiden Prabowo juga menerbitkan Perpres Nomor 81 Tahun 2025 yang mengatur tunjangan khusus untuk dokter spesialis dan subspesialis. Utamanya di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.
CKG Menjangkau Semua Siswa Sekolah Keagamaan
Saat meninjau pelaksanaan CKG di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan CKG akan menyasar semua anak. Yakni, di madrasah, pesantren, satuan pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, Hindu (Widyalaya), dan Buddha (Dhammasekha).
Langkah ini memperkuat komitmen dan dukungan Kemenag dalam memberikan pelayanan inklusif lintas iman.
“Hingga hari ini, tercatat ada 12.548.995 peserta didik binaan Kementerian Agama berpotensi mendapatkan layanan kesehatan gratis,” ujar Menag Nasaruddin.
Jumlah tersebut meliputi 9.179.847 siswa Madrasah (MI, MTs, MA), 3.339.536 santri pondok pesantren, 18.090 siswa pendidikan Kristen. Berikutnya, 7.032 siswa pendidikan Katolik, 3.421 siswa pendidikan Hindu (Widyalaya), dan 1.069 siswa pendidikan Buddha (Dhammasekha Formal).
Kemenag menegaskan bahwa pelaksanaan CKG akan menjadi momentum penting dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Khususnya dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Jadi saya ingatkan tadi, dari peserta didik Kementerian Agama sebanyak 12,5 juta tadi itu. Maka CKG di lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi krusial dan mendukung visi Indonesia 2045,” ucap Menag Nasaruddin.
Ia juga meminta seluruh lembaga pendidikan agama dan keagamaan untuk mendukung program CKG di sekolah. Menag mengingatkan sarana dan prasana juga harus mulai dipersiapkan.
“Tidak hanya menyiapkan ruang kelas dan aula sebagai tempat pemeriksaan, tetapi juga menyediakan alat ukur tinggi badan, timbangan, dan lembar pemeriksaan penglihatan. Guru dan tenaga kependidikan juga kami minta terlibat dalam proses pendampingan teknis,” ucap Nasaruddin.
Meang Nasaruddin meminta seluruh Kepala Kanwil dan Kepala Kankemenag di seluruh Indonesia untuk mengawal program CKG di sekolah.
“Siapa pun sekolah yang tidak memberikan perhatian penuh, nanti kami akan berikan semacam perhatian khusus,” tandas Menag Nasaruddin.
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi