Logo

Pemprov Sulteng Bentuk Desa Percontohan Aman dari Stunting

Kepala Bappeda Provinsi Sulteng Cristina Sandra Tobondo menyampaikan laporan pada pencanangan desa aman stunting terintegrasi kemiskinan, di Desa Pakuli, Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu, 21 Agustus 2022.

INFOSULAWESI.com, PALU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) membentuk desa percontohan aman dari stunting (kekerdilan anak) sebagai bentuk upaya percepatan penanganan kasus kekerdilan di daerah tersebut.

Kepala Bappeda Provinsi Sulteng Cristina Sandra Tobondo, di Palu, Minggu (21/8/2022), menjelaskan wilayah desa yang menjadi percontohan aman dari stunting terdapat di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.

Ia mengatakan terdapat tiga desa yang menjadi percontohan di Kabupaten Sigi yakni Desa Pakuli, Desa Waturalele, dan Desa Sibalaya. Sementara untuk Kabupaten Parigi Moutong meliputi Desa Marantale, Desa Siney, dan Desa Tudalenggi Sibatang.

"Pembentukan desa aman dari stunting merupakan program dari fungsi pemerintah provinsi untuk fasilitasi dan supervisi serta pembinaan dan pengawasan penerapan delapan aksi integrasi baik intervensi gizi spesifik maupun sensitif bagi keluarga sasaran Prioritas," katanya.

Ia mengatakan program tersebut menjadi role model bagi desa-desa lainnya di Sulawesi Tengah dalam upaya menurunkan stunting lebih cepat dan efektif.

"Iya, dengan tagline siap gencar dan aman stunting yaitu mempersiapkan generasi Sulteng 1.000 hari pertama kelahiran menuju generasi cerdas, produktif, sejahtera, mandiri," katanya.

Ia mengatakan bahwa Pemprov Sulteng telah melakukan pencanangan desa aman stunting di Kabupaten Sigi berlangsung di Desa Pakuli, yang diikutkan dengan penandatanganan gerakan cepat komitmen bersama penurunan stunting terintegrasi kemiskinan di wilayah Sulteng.

"Tujuan pelaksanaan pencanangan komitmen bersama Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022 adalah , agar terlaksananya koordinasi dan konvergensi dalam tim percepatan penurunan stunting Provinsi Sulawesi Tengah dan juga sebagai tindak lanjut hasil rekomendasi tim fasilitator tangguh inovasi desa siap gencar aman stunting," kata dia.

Sulawesi Tengah, berdasarkan data Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Sulteng berada di peringkat kedelapan secara nasional, dengan angka kekerdilan tinggi prevalensi sebesar 29,7 persen. Begitu pun dengan angka "wasting" sebesar 9,4 persen yang menggiring Sulteng masuk dalam kategori gizi akut kronis.

Untuk percepatan penurunan stunting, kata dia, selain membentuk desa percontohan aman stunting, Pemprov Sulteng juga telah membentuk tim percepatan penurunan stunting tahun 2022.

Sementara itu Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengapresiasi Bappeda, Pemkab Sigi dan semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkolaborasi untuk melaksanakan program sebagai komitmen bersama menurunkan stunting yang terkoordinasi dengan kemiskinan.

Gubernur juga masyarakat khususnya ibu hamil agar terus melakukan pemeriksaan kehamilan dan terus menjaga asupan gizi saat mengandung dan setelah melahirkan, termasuk pada saat menyusui.

Sumber: ANTARA