Logo

Harga Garam di Kota Palu, Sulteng Melambung Imbas Cuca Ekstrem

Ilustrasi petani garam. (Foto: Antara)

INFOSULAWESI.com, PALU -- Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini ternyata berdampak kepada semua sektor. Tidak hanya berpengaruh pada sektor pertanian, produksi dan harga garam juga ikut terganggu.

Salah satu yang terdampak langsung dari hujan intensitas tinggi belakangan adalah tambak garam warga di Kelurahan Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dalam 1-2 terakhir di Palu, seluruh tambak milik warga yang siap panen terendam air hampir 2 kali lipat dari normalnya.

Tak ada aktivitas yang berarti di lokasi tambak. Sebagian warga hanya membersihkan tambak miliknya dari kotoran tanah yang terbawa hujan.

Anton salah seorang petani garam mengatakan mengalami gagal panen akibat hujan. Akibatnya, Minggu awal tahun 2023 ini dirinya hanya mampu mendapat panen garam sebanyak 1 karung dari 7 petak tambak garam. Padahal, di hari biasa dalam satu minggu panen bisa mencapai 2-5 karung garam.

 

"Untuk sekarang ini panen tidak bisa sama sekali, kalau kondisi dua kali lipatnya air satu minggu belum tentu bisa panen, apalagi kondisi hujan terus," kata dia.

Kurangnya produksi garam itu berimbas pada melonjaknya harga garam di kota Palu. Harganya melambung capai 75 persen dari harga normal.

Garam untuk Konsumsi dari harga Rp 200.000 per karung, naik menjadi Rp 350.000. Sedangkan untuk garam pakan ikan dan pupuk dari harga normal Rp 130.000 saat ini mencapai Rp 170.000. (B1)