Logo

Murid PAUD di Banjarmasin Menderita Patah Tulang, Diduga Dianiaya Guru

INFOSULAWESI.com, BANJARMASIN -- Seorang murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berinisial E dan berusia 4 tahun, diduga mengalami patah tulang akibat dianiaya oleh gurunya.

Ibu korban, Rizka Annida Yulita, yang ditemui pada Kamis (1/6/2023), membenarkan bahwa hasil pemeriksaan rontgen di rumah sakit menunjukkan bahwa tulang selangka anaknya mengalami patah.

Rizka mengungkapkan bahwa kejadian nahas tersebut terjadi tiga bulan yang lalu, namun pihak PAUD hanya melaporkan bahwa anaknya terjatuh saat bermain. Baru-baru ini, seorang orang tua murid yang menyaksikan kejadian tersebut memberitahu Rizka bahwa tangan anaknya ditarik dengan keras oleh salah satu guru, yang kemudian menyebabkan anaknya terjatuh dan terbentur lantai dengan keras.

Rizka telah melaporkan dugaan penganiayaan ini kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Kalsel. Ia berharap bahwa polisi dapat mengungkap kasus ini dan menghukum pelaku jika terbukti bersalah.

Sebelumnya, Rizka sudah meminta pihak PAUD untuk menceritakan kejadian sebenarnya dan memberitahukan nama guru PAUD yang terlibat. Namun, yang diterima oleh Rizka justru adalah uang sebesar 1 juta Rupiah yang masuk ke rekening suaminya. "Kami merasa direndahkan oleh pihak PAUD yang seolah-olah menutup-nutupi peristiwa ini. Uang segitu saja tidak cukup untuk mengganti biaya pengobatan anak saya, apalagi dampak psikologis yang kami alami. Saya merasa traumatik," tegas Rizka.

Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol. Rifa'i, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan sedang menyelidiki kasus ini. "Kami telah menerima laporan, meskipun kejadian ini terjadi 3 bulan yang lalu, namun baru dilaporkan. Kami masih mendalami kasus ini," terangnya.

Rifa'i menambahkan bahwa PPA Polda Kalsel juga mendampingi korban dalam mengatasi masalah psikologis. Berdasarkan laporan dari ibu korban, korban tidak mau sekolah lagi dan diduga mengalami trauma.

Rencananya, Polda Kalsel akan memanggil saksi yang menyaksikan dugaan penganiayaan tersebut. Selain itu, penyidik berencana untuk menggelar rekonstruksi di PAUD.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News