INFOSULAWESI.com, LUWU UTARA -- Dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia Ke-115, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Luwu Utara menggelar Seminar Kesehatan dengan tema “Remaja Sehat Menuju Indonesia Bebas Stunting, Rabu (21/6/2023), di Aula La Galigo Kantor Bupati.
Seminar kesehatan yang diikuti ratusan siswa SMA dari berbagai sekolah di Kabupaten Luwu Utara ini dibuka oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Dalam sambutannya, Bupati Indah Putri Indriani turut mengapresiasi pelaksanaan seminar kesehatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang kita lakukan hari ini, karena kita memulainya dari hulu, yakni para remaja,” kata Indah. Bupati beralias IDP ini berharap seminar ini dapat makin meningkatkan pemahaman peserta akan pentingnya menjaga kualitas hidup remaja.
“Minimal kita mulai dari pencegahannya dulu. Bagaimana mencegah terjadinya pernikahan usia anak,” jelasnya. Menurutnya, remaja hari ini menjadi penentu kualitas SDM di masa depan, utamanya dalam mewujudkan generasi Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
Untuk itu, kata dia, menjadi penting menyiapkan para remaja yang memiliki sikap dan perilaku yang baik agar tercipta generasi yang sehat bebas stunting. “IDI adalah salah satu organisasi yang berkontribusi sebagai orang tua asuh dalam penanganan stunting,” kata dia.
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Luwu Utara, dr. Haslinda, berharap kepada seluruh pengurus dan anggota IDI Luwu Utara agar senantiasa berperan aktif dalam setiap pelayanan yang ada di tiap-tiap fasilitas layanan kesehatan, utamanya dalam pelayanan traumatik preventif.
“Kita yang tergabung dalam IDI Cabang Luwu Utara ini harus berperan aktif dan melibatkan diri dalam setiap program pemerintah, utamanya dalam mendukung program Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara untuk mewujudkan target capaian prevalensi stunting,” jelasnya.
Haslinda juga berharap kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti seminar ini dengan baik dan tuntas. Karena menurutnya semua materi yang akan diberikan adalah materi yang terkait dengan pencegahan stunting, yang dimulai dari para remaja sekolah tingkat SMA.
“Kita ingin memulainya dari para remaja agar mereka paham apa yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-harinya, terkait dengan status gizi. Begitu pun dengan kesehatan reproduksi, agar mereka siap menjadi orangtua yang tidak melahirkan anak stunting,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Seminar Kesehatan, dr. Lukman, menyebutkan, seminar kesehatan ini merupakan salah satu program kerja IDI yang termuat dalam sesi pengabdian masyarakat yang pelaksanaannya memang bertepatan dengan Hari Bakti Dokter Indonesia.
“Dalam peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia ini, sesungguhnya Pengurus Besar IDI Pusat mengusung tema besar, yaitu Dokter Indonesia untuk Rakyat Indonesia,” ungkapnya. Namun, panitia lokal juga memberikan tema khusus, sesuai kondisi daerah masing-masing.
Pada kesempatan itu, Lukman mengutip sebuah ungkapan yang menggambarkan bahwa remaja saat ini sesungguhnya adalah produk perilaku orangtua di masa lampau. “Tubuh kita ini adalah apa yang kita makan, dan masa depan adalah apa yang kita tanam hari ini,” ucapnya.
“Produk gizi adik-adik kita hari ini adalah produk pola asuh orangtua kita pada masa lampau, dan bangsa dan tanah air kita di masa depan adalah pola asuh kita di masa kini. Jadi, orangtua saat ini adalah binaan lompatan satu generasi dari masa lampau,” pungkas Lukman. (LH)
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News