Logo

Ketika Toleransi dalam Nyepi dan Awal Ramadan yang Bersamaan

Umat Hindu mengarak ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Badung, Bali, Minggu (10/3/2024). Nyepi kali ini bersamaan dengan sebagian umat muslim menjalani awal Ramadan (Foto: ANTARA)

1445_H2024_M

TAHUN ini Hari Raya Nyepi bersamaan dengan sebagian umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa. Momen ini memberi pesan toleransi mendalam dari masyarakat Indonesia yang dikenal relijius.

Dukcapil Kementerian Dalam Negeri mencatat jumlah penduduk beragama Islam mencapai 236,53 juta jiwa, atau sekitar 86 persen. Sedangkan pemeluk agaman Hindu sebanyak 4,67 juta, atau 1,71 persen.

Namun perbedaan jumlah penganut dua agama tersebut tidak menimbulkan polemik, saat momen Nyepi dan 1 Ramadan 1445 H berlangsung bersamaan. Sebaliknya semangat toleransi justru terlihat di antara umat Islam dan Hindu.

Memelihara toleransi di antara umat beragama saat menjalankan ibadahnya masing-masing memang sangat penting. Sebab keberagaman agama adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga.

Melalui sikap terbuka dan dialog antarumat beragama yang mencerahkan, kita seakan diajak untuk menjalani perbedaan sebagai kekuatan. Bukan sebagai sekat pemisah antara satu dan lainnya.

Sekali lagi Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dan 1 Ramadan 1445 H yang datang bersamaan, diharapkan memberi kekuatan bagi keberagaman. Partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjalankan toleransi adalah modal berharga untuk membangun masa depan yang inklusif.