MAMUJU -- Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Barat menertibkan kuota rombongan belajar (rombel) pada penyelenggaraan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA, SMK, dan sederajat tahun ini.
"Kami ingin memastikan setiap sekolah menjalankan SPMB sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan," kata Kepala Disdik Sulawesi Barat (Sulbar) Sulbar Mithhar, di Mamuju, Kamis (15/5).
Pelanggaran terhadap kuota, seperti menerima siswa melebihi batas maksimal, lima rombongan belajar per sekolah, kata Mithhar, tidak akan ditoleransi.
"Sekolah yang terbukti melanggar aturan tersebut akan diberikan sanksi. Jika juknis mengatur lima rombongan belajar, maka wajib dipatuhi, tidak boleh ada penambahan. Ini krusial demi menjaga kualitas pembelajaran dan rasio ideal antara guru dan siswa," ucap Mithhar.
Pihaknya terus melakukan evaluasi untuk mengatasi berbagai potensi kekurangan. "Penertiban kuota rombongan belajar, inilah yang menjadi fokus utama dalam perbaikan SPMB kali ini," katanya.
Pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar seluruh lulusan SMP di Sulbar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan SMK sederajat. Hal itu bagian dari upaya menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dan memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan.
"Sekolah diharapkan dapat menerima siswa sebanyak mungkin sesuai dengan kuota yang telah dialokasikan," ujar Mithhar.
Selain itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, kata dia, berupaya meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di wilayah tersebut. Saat ini RLS Sulbar berada di angka 15, dan dengan semakin banyak siswa yang melanjutkan ke SMA/SMK diharapkan RLS mengalami peningkatan.
Mithhar optimistis peningkatan RLS tersebut akan memberikan dampak positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulbar yang menjadi salah satu prioritas utama Gubernur Sulbar.
"Komitmen kami jelas, kami ingin seluruh sekolah dapat mengoptimalkan penerimaan anak-anak lulusan SMP agar mereka dapat melanjutkan ke jenjang SMA, SMK dan sederajat. Ini bukan sekadar persoalan angka, melainkan investasi penting bagi masa depan SDM Sulbar," ucapnya.
Dalam pelaksanaan SPMB, terdapat empat jalur utama yang dapat dimanfaatkan oleh calon siswa, yakni jalur prestasi, yang memberikan peluang bagi calon siswa yang memiliki beragam prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Kemudian jalur afirmasi, yang secara khusus diperuntukkan bagi calon siswa dari keluarga kurang mampu, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan.
Selanjutnya jalur domisili yakni memberikan prioritas kepada calon siswa yang berdomisili di sekitar lingkungan sekolah yang dituju, mendekatkan akses pendidikan dengan tempat tinggal siswa. Selain itu jalur mutasi yakni memfasilitasi calon siswa yang mengikuti perpindahan tugas atau pekerjaan orang tua dari luar daerah.
Mithhar menyampaikan harapannya agar masyarakat, terutama para pelajar lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan, dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mendaftar ke SMA, SMK, dan sederajat.
Ia menekankan pendidikan adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan dan menjadi bekal penting dalam kehidupan setiap individu.
"Kami berharap anak-anak kita dapat terus menggapai mimpi-mimpinya melalui pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Sekolah adalah wadah yang tepat untuk menanamkan investasi bagi cita-cita mereka," kata Mithhar.
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi