SOPPENG -- Di sebuah wilayah yang tenang di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, terdapat sebuah Desa bernama Ganra.
Tak banyak yang menyangka, Desa yang dulunya hanya dikenal sebagai kawasan pertanian biasa ini, kini melesat ke panggung nasional.
Tahun 2025 menjadi saksi perubahan besar, Ganra berhasil menembus 15 besar Lomba Desa Digital Nasional.
Di balik pencapaian ini, berdiri sosok kepala Desa muda, Andi Wahyu Gunawan. Ia bukan hanya memimpin, tetapi juga membimbing warganya untuk beradaptasi dengan zaman.
Lewat program digitalisasi bertajuk Ganra Macca, ia menggerakkan perubahan dari hulu ke hilir, dari layanan administrasi, penguatan ekonomi warga, hingga pelayanan publik berbasis teknologi.
“Alhamdulillah, ini bukan semata soal teknologi, tapi tentang kepercayaan dan kolaborasi warga,” ujar Andi Wahyu, matanya berbinar saat ditemui Jumat (20/6/2025). “Kami belajar bersama, bertumbuh bersama.”
Tak mudah membawa Desa yang dulunya bergantung pada cara-cara konvensional ke era digital.
Tapi dengan kemauan dan semangat gotong royong, perlahan perubahan mulai terasa.
Kini, warga bisa mengurus surat-surat penting secara daring, pelaku UMKM lokal menjajakan produknya lewat platform digital, dan anak-anak muda Ganra terlibat aktif mengembangkan konten dan inovasi Desa.
Menurut Kemendes PDTT, penilaian dalam lomba ini mencakup berbagai aspek, mulai dari infrastruktur digital, partisipasi masyarakat, inovasi layanan, hingga keberlanjutan program.
Ganra berhasil menonjol bukan karena teknologi tercanggih, melainkan karena teknologi itu digunakan untuk menjawab kebutuhan nyata warganya.
Prestasi ini membuka pintu lebar untuk pendampingan dari pemerintah pusat. Tapi bagi warga Ganra, kemenangan sejati bukan sekadar masuk 15 besar, melainkan melihat Desanya tumbuh, dikenal, dan menjadi inspirasi bagi Desa-Desa lain di Timur Indonesia.
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi
