PALOPO -- Rencana Pemerintah kota (Pemkot) Palopo untuk menggelar pemilihan ketua RT/RW mendapat reaksi.
Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan se-Kota Palopo menggelar aksi unjuk rasa di depan Taman I Love Palopo, Minggu (27/10/2024).
Massa menutup sebagian badan jalan dan menyampaikan orasi di atas mobil truk terbuka.
”Kami meminta agar Pemkot Palopo tidak tergesa-gesa dalam menggelar pemilihan. Ada apa PJ Walikota tiba-tiba mengambil kebijakan tersebut? Kami menduga ada kepentingan di dalamnya,” kata salah seorang Ketua RT dalam orasinya.
Ia juga mendesak kepada Pemkot Palopo untuk segera membayar insentif RT/RW yang sudah 9 bulan belum juga dibayarkan.
”Kami menuntut hak yang belum dibayar hingga saat ini. Kami hanya dijanji tapi hingga kini belum terealisasi. Yang anehnya, sekarang mau lagi menggelar pemilihan Walikota Palopo di saat pilkada tinggal satu bulan lagi,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Palopo, Darwis juga meminta kepada Pemkot Palopo guna menunda pemilihan RT/RW.
Ia mengaku rencana pemkot itu sama sekali tidak dikonsultasikan dengan DPRD Palopo.
“Saya juga kaget melihat surat yang ditandatangani Pak Sekda soal pemilihan Ketua RT/RW. Terkesan tiba-tiba dan terburu-buru,” katanya.
Ia mengaku tidak setuju dengan rencana tersebut. Apalagi, pemilihan akan digelar jelang pilkada Palopo.
”Yang kita pikirkan adalah dampak kerawanan sosial di tengah masyarakat. Saya kira fokus kita saat ini adalah bagaimana menciptakan pilkada yang aman dan damai. Tentu dengan adanya pemilihan Ketua RT/RW yang jumlahnya ratusan ini konsentrasi petugas keamanan akan terpecah,” katanya.
”Kami tidak menolak pemilihan Ketua RT/RW. Tapi sebaiknya ditunda lebih dahulu hingga pilkada usai. Biarkan petugas keamanan fokus menjaga pilkada yang hanya tinggal sebulan lagi,” tegasnya. ()