Logo

Orang Tua Siswa Gunting Paksa Rambut Seorang Guru SD di Gorontalo

Rambut guru SDN Negeri 13 Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Ulan Hadji digunting paksa oleh salah satu orang tua siswa. (Foto: istimewa)

INFOSULAWESI.com, GORONTALO -- Salah satu orang tua siswa menggunting paksa rambut seorang guru SDN Negeri 13 Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

Perbuatan orang tua siswa terhadap sang guru bernama Ulan Hadji kemudian viral di media sosial.

Rikson Utiarahman, Kepala Bidang Pembinaan GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo mengatakan, tindakan pelecehan terhadap guru itu dilakukan di dalam kelas pada saat jam pelajaran berlangsung pada 9 Januari 2023 lalu. Akibatnya, rambut Ulan terpangkas hingga terlihat kulit kepala.

"Kejadian itu terjadi di sekolah, pada saat jam pelajaran berlangsung," kata Rikson, Kamis (19/1/2023).

Rikson menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena orang tua siswa tidak terima rambut anaknya dipangkas oleh guru. Padahal, katanya, guru tersebut hanya melakukan pendisiplinan dan tata tertib sekolah yaitu dengan merapikan rambut murid yang dinilai sudah panjang.

"Seorang guru ini melakukan pendisiplinan di sekolah, melaksanakan tata tertib salah satunya adalah merapikan rambut dari anak didik. Tindakan guru tersebut kemudian disampaikan oleh si murid kepada orang tuanya, maka orang tua langsung datan ke sekolah. ketika beliau emosi dia juga menggunting rambut dari pada guru yang bersangkutan," tuturnya.

Saat ini kedua belah pihak yang terlibat dalam persoalan itu sudah dimediasi dan mengakui sudah keliru dalam tindakan. Orang tua siswa menyesali dan meminta maaf kepada semua pihak terutama Ulan.

Sedangkan Ulan dalam menjalankan tata tertib dan disiplin siswa juga menyampaikan khilaf sudah langsung melakukan tindakan, padahal orang tua siswa sudah mengingatkan untuk memberi tahu jika akan menggunting rambut anaknya.

"Kami telah memediasi kedua belah pihak, dihadiri juga oleh pemerintah desa. Ternyata masing-masing mengakui kesalahan, orang tua siswa mengaku menyesal dan sudah minta maaf kepada semua guru atas tindakannya itu. Karena itu maka kedua pihak menyatakan damai. Mereka sudah bersalaman dan berpelukan," katanya. (B1)