JAKARTA — Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, melakukan silaturahmi dengan Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, di ruang kerja Dirut Telkomsel di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban, bukan sekadar menjaga komunikasi, tetapi juga membahas tanggung jawab besar dalam menghadirkan pemerataan jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok negeri.
Dalam pertemuan itu, Frederik menyampaikan aspirasi masyarakat Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan III yang meliputi Kabupaten Pinrang, Enrekang, Sidrap, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, serta Kota Palopo.
Menurutnya, sebagian wilayah ini masuk kategori 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dan sangat membutuhkan jaringan internet yang stabil dan merata.
“Di Dapil Sulsel III masih ada banyak daerah 3T yang butuh perhatian serius. Akses internet bukan lagi kebutuhan tambahan, tapi sudah menjadi kebutuhan dasar.
Pendidikan anak-anak kita, layanan kesehatan, bahkan peluang ekonomi masyarakat sangat ditentukan oleh seberapa kuat jangkauan jaringan. Kita tidak boleh membiarkan mereka tertinggal,” tegas Frederik.
Selain soal infrastruktur, Frederik juga menyoroti maraknya judi online (judol) dan penyebaran hoaks yang merusak sendi kehidupan sosial. Ia menilai, memperketat regulasi pendaftaran kartu SIM prabayar adalah salah satu langkah penting untuk menekan masalah tersebut.
“Saya lihat Telkomsel sudah memberi contoh baik. Sim card Telkomsel tidak bisa dipakai jika tidak didaftarkan dengan NIK. Ini bukti nyata bagaimana teknologi bisa diarahkan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif digitalisasi,” ujarnya.
Pertemuan hangat Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang dengan Dirut Telkomsel Nugroho membahas perkuatan jaringan di wilayah pariwisata yang ada di Sulsel.
Frederik juga menekankan pentingnya jaringan internet bagi sektor pariwisata, khususnya di Tana Toraja dan Toraja Utara yang dikenal sebagai destinasi unggulan Sulsel. Menurutnya, konektivitas digital adalah bagian dari citra daerah wisata.
“Jangan sampai ada blank spot atau tidak ada signal sama sekali yang dapat merusak pengalaman wisatawan. Orang yang datang tentu ingin mengabadikan momen dan membagikannya di media sosial.
Jika jaringan tidak merata apalagi tidak ada signal, hal itu bisa menurunkan minat kunjungan dan merugikan masyarakat setempat,” jelasnya.
Dengan nada ringan namun penuh makna, Frederik sempat berkelakar bahwa di era sekarang orang lebih rela ketinggalan dompet daripada kehilangan sinyal. “Tanpa dompet kita masih bisa cari solusi, tapi tanpa jaringan, kita seakan terputus dari dunia,” ucapnya sambil tersenyum.
Dirut Telkomsel Nugroho menyambut baik masukan tersebut. Ia menegaskan, Telkomsel akan terus memperluas jangkauan jaringan ke daerah 3T, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah maupun anggota legislatif.
“Kolaborasi seperti ini penting agar pembangunan digital benar-benar dirasakan masyarakat dari kota hingga pelosok,” ucap Nugroho dalam pertemuan dengan Frederik.
Lebih jauh, Nugroho juga mengapresiasi kepedulian Frederik terhadap dampak sosial internet. Menurutnya, hanya dengan kerja sama yang solid, antara regulator, operator, dan masyarakat, arus digitalisasi bisa diarahkan menjadi kekuatan untuk membangun, bukan sebaliknya menjadi sumber masalah.
