MAKASSAR -- Suasana begitu santai menerima kami di kediaman rumah jabatan (rujab) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Profesor Husain Syam (PHS) di Jalan Andi Jemma Makassar, Rabu (6/3/2024).
Tidak banyak yang berubah dari pembawaan dan keramahan Guru Besar bidang teknologi pertanian ini. Ia sesekali guyon dan bercanda namun begitu kongkrit menjelaskan setiap pertanyaan dan solusi yang ditawarkan.
"Setelah ini (Rektor UNM) ingin mengabdi di tempat/komunitas lain". Ucap PHS kelahiran Kanang Polman ini
Beliau dibentuk menjadi seorang akademisi namun separuh jiwanya mengalir darah politisi. Maka kesempatan untuk mengabdi dan bermanfaat di tempat lain sangat terbuka untuk menapaki langkah pengabdian berikutnya ikut bertarung pada kontestasi Pilgub Sulbar November mendatang.
"Saya sudah wakafkan diri saya untuk litaq pembolongan (kampung halaman) Sulbar". Ucapnya pada Dr Asdar Dosen komunikasi politik Unifa.
Setelah melewati dua periode jadi Rektor tentu masih ada hal yang belum selesai dikerjakan namun Ia yakin prestasi demi prestasi yang di torehkan di kampus orange dapat dirasakan bagi civitas akademika dan alumni.
"Yang kurang dan belum dikerjakan dapat diteruskan oleh pelanjutnya kelak". Harapnya
Ketiga disinggung tentang adanya kisruh dan polemik pelanggaran pada tahap penyaringan pemilihan rektor periode 2024-2029 beliau dengan tegas menyerahkan ke panitia dan hasil temuan itjen di lapangan. Sebagaimana diketahui itjen kementerian turun langsung mencari fakta atas adanya surat resmi dan aduan laporan salah satu calon Rektor UNM ke Kemendikbud di Jakarta.
"Yang pasti tidak ada cawe-cawe ya". canda PHS yang disertai senyuman.
Setiap peristiwa tentu memiliki dinamika. Begitupun kepemimpinan datang silih berganti. kedepan Ia berharap semua komponen untuk tetap menjaga nama baik almamater UNM dan menyarankan tetap berkiprah meskipun pada komunitas lain.
"Tentu setiap komunitas pekerjaan memiliki ladang pengabdian masing masing". Kunci rektor yang mengakhiri jabatannya pada Mei mendatang.