Logo

Majene Kembangkan Bawang Merah di Kampung Reforma Agraria

Ilustrasi Petani menunjukkan hasil panen bawang merah.

INFOSULAWESI.com, MAJENE -- Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat mengembangkan tanaman hortikultura bawang merah di dua lokasi percontohan Kampung Reforma Agraria 2022.

"Setelah menetapkan dua lokasi proyek percontohan Kampung Reforma Agraria 2022, Tim GTRA Kabupaten Majene langsung meninjau lokasi tersebut untuk pengembangan bawang merah," kata Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Majene M Naim, pada rapat koordinasi penyelenggaraan reforma agraria 2022.

Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Majene lanjut Naim, menetapkan Kelurahan Baruga Dhua dan Desa Pamboborang dan kawasan itu dijadikan sebagai pengembangan hortikultura bawang merah. Di lokasi tersebut, tim GTRA telah berdiskusi dengan para kelompok tani setempat terkait pengembangan hortikultura bawang merah, termasuk berbagai kebutuhan mereka.

Dari segi jumlah kelompok tani yang aktif, di Kelurahan Baruga Dhua terdapat 16 kelompok tani, dua di antaranya di kelola oleh warga dan terdapat lima kelompok tani di Desa Pamboborang. "Secara potensi, setiap pelaksanaan panen bisa menghasilkan 60 ton per hektare. Dengan potensi tersebut jika dimaksimalkan lagi, Majene akan mampu menjadi penopang kebutuhan Ibu Kota Negara (IKN) di Pulau Kalimantan," urainya.

"Kalau potensi itu bisa kita maksimalkan dan tingkatkan maka, Majene bisa menjadi penopang kebutuhan hasil hortikultura di IKN," ujar Naim.

Sementara, Bupati Majene Andi Achmad Syukri berharap agar OPD yang tergabung dalam Tim GTRA mendukung penuh pelaksanaan pengembangan bawang merah di lokasi tersebut. Termasuk lanjut Bupati, dukungan anggota DPRD, terkait anggaran dan penjaringan aspirasi.

"Kolaborasi eksekutif dan legislatif bisa memberikan solusi yang terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, IPM, pemerataan ekonomi khususnya di dua lokasi khusus tersebut," kata Andi Achmad Syukri.

Ia juga berharap kampung reforma agraria menjadi ikon kesuksesan pelaksana reforma agraria di Kabupaten Majene serta memotivasi kampung atau desa lain untuk memiliki aset yang tertata dan akses yang berjaya. (*)