Logo

Gubernur Sulbar Kunjungi Keluarga Sasaran Berisiko Stunting

Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik (kiri) menyerahkan bantuan saat melakukan kunjungan ke keluarga sasaran berisiko stunting di lokus stunting Kelurahan Sese, Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju. (Diskominfo Sulbar)

INFOSULAWESI.com, MAMUJU -- Pejabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik bersama tim Dinas Kesehatan setempat melakukan kunjungan ke keluarga sasaran sebagai upaya melihat kondisi riil penanganan keluarga berisiko stunting.

"Saya sengaja melakukan kunjungan sebagai bentuk mendeteksi dan melihat kondisi ril yang ada di lapangan, bagaimana intervensi kita terhadap mereka penderita stunting atau yang berisiko stunting," kata Akmal Malik di Mamuju, Jumat.

Kunjungan Pejabat Gubernur bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dan pendamping keluarga stunting itu, dilakukan di lokasi khusus stunting di Lingkungan Sese, Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju.

"Kami datang ke beberapa rumah yang kita identifikasi ada penyandang stunting serta anak-anak dan ibu hamil yang berisiko stunting," ujar Akmal Malik.

Pada kunjungan itu, Akmal Malik mengakui menemukan seorang ibu hamil berisiko stunting yang telah mendapatkan pendampingan serta anak kembar berusia di bawah dua tahun yang memiliki berat di bawah rata-rata.

"Dari pantauan itu memang ada seorang ibu hamil dan kita bersyukur sudah didampingi dengan baik. Artinya, yang bersangkutan setiap hari selama 90 hari harus minum pil penambah darah," terang Akmal Malik.

Pada kunjungan ke keluarga berisiko stunting tersebut, Penjabat Gubernur juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok.

"Kami juga membawa bantuan kebutuhan pokok. Kunjungan yang kami dilakukan ini bukan pencitraan, melainkan sebagai upaya melihat kondisi ril keluarga berisiko stunting," tegas Akmal Malik.

Sebelumnya, Pejabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan bahwa pemerintah setempat menerapkan program keluarga asuh sebagai bentuk aksi nyata penanganan stunting di daerah itu.

"Sebagai bentuk aksi nyata penanganan stunting, kita menerapkan program keluarga asuh. Jadi, setiap pejabat OPD lingkup Pemprov Sulbar, mendampingi keluarga berisiko stunting," kata Akmal Malik.

Pejabat Gubernur mengajak para pejabat Eselon II dan III agar melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting.

"Saya mengajak para pejabat Eselon II dan III karena ini tanggungjawab kita secara personal. Apalagi, isu stunting adalah isu bersama. Saya pribadi akan memulai keluarga asuh untuk 10 orang keluarga berisiko stunting," terang Akmal Malik.

Sementara, Staf Ahli Gubernur Sulbar Muhammad Hamzih, saat rapat koordinasi tindak lanjut arahan Penjabat Gubernur terkait gerakan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting mengatakan, seluruh pejabat di daerah itu harus turun tangan menangani stunting.

Ia menyampaikan bahwa untuk lingkup Pemprov Sulbar, terdapat 168 pejabat Eselon II dan III ditambah 251 pejabat Eselon III yang melekat di SMA dan SMK.

"Gerakan ini juga mengajak bagi pejabat Eselon IV yang ingin berkontribusi melakukan intervensi kemiskinan ekstrem dan stunting di Sulbar," ujar Muhammad Hamzih.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News