INFOSULAWESI.com, PONOROGO -- KesenianReog Ponorogo mendapat banyak dukungan untuk terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (ICH) ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco). Dukungan ini berasal dari tiga kementerian, Polri, Perpusnas, BPOM, hingga Pemprov DKI Jakarta.
Berbagai pihak itu menggelar Pagelaran Reog Ponorogo dalam “Gelar Karya Revolusi Mental dalam Pemajuan Kebudayaan”. Acara berlangsung di Jakarta pada Minggu (27/8/2023).
Kegiatan akbar itu disemarakkan 1.000 peserta pawai seni budaya dari Sabang sampai Merauke. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi mengungkapkan harus mengirim 20 pebarong ke Jakarta.
Itu karena reog ikut pawai jalan kaki sejauh 1,5 kilometer, sebelum tampil dengan konsep festival selama 25 menit. Festival ini diselenggarakan di gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
‘’Dukungan buat reog bukan dari pemerintah saja. Namun juga datang dari seniman yang ada di nusantara,’’ kata Judha, Jumat (25/8/2023) kemarin.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersyukur karena pengajuan reog ke Unesco mendapat dukungan dari tiga kementerian dan sejumlah lembaga negara. ‘’Reog terdaftar sebagai warisan budaya tak benda akan menjadi kenyataan. Tidak hanya mimpi,’’ kata Bupati Sugiri.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News