MAKASSAR - Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, memiliki harapan besar bahwa inovasi Pemerintah Kabupaten Takalar dalam pengembangan aplikasi Inzting stunting dapat menjadi aplikasi nasional.
Dalam acara Coffee Morning bersama Kepala Daerah se-Sulsel dan seluruh Kepala OPD lingkup Pemprov Sulsel yang berlangsung di Baruga Karaeng Pattingalloang pada Kamis, 5 Oktober 2023, Bahtiar Baharuddin menyatakan keyakinannya. Ia menekankan bahwa aplikasi Inzting stunting, yang dikembangkan oleh Pemerintah Takalar, memiliki potensi untuk menjadi standar nasional dalam penanganan stunting.
"Kalau ini dilakukan, ini bisa menjadi aplikasi stunting karena dia lebih banyak datanya. Justru ini bisa menjadi aplikasi nasional, ini karya anak-anak Sulsel," ujar Bahtiar.
Bahtiar mengungkapkan bahwa Sumedang dikenal sebagai pelopor penggunaan aplikasi stunting di tingkat nasional, dengan bupatinya yang menjelaskan aplikasinya di seluruh Indonesia. Namun, menurut Bahtiar, aplikasi Inzting stunting yang dikembangkan di Takalar jauh lebih unggul.
"Ini Pak Pj Bupati Takalar juga adalah Kepala Balitbangda Sulsel, beliau dengan timnya di Takalar justru menciptakan aplikasi empat kali lebih baik dari Sumedang," tambahnya.
Aplikasi Inzting stunting akan dijadikan sebagai aplikasi permanen bagi seluruh daerah di Sulsel dan akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulsel. Bahtiar Baharuddin menegaskan bahwa aplikasi ini akan dirilis menjadi aplikasi nasional.
Selain itu, Bahtiar Baharuddin berharap aplikasi tersebut dapat menggunakan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan berencana untuk bekerja sama dengan Dinas Dukcapil di setiap Kabupaten/Kota di Sulsel dalam pendataan stunting.
"Semua data sudah berbasis NIK, jadi mulai besok soal stunting sudah harus berbasis NIK. Selama ini belum berbasis NIK, tapi sekarang sudah berbasis NIK dan pastikan bekerjasama dengan Dinas Dukcapil untuk pendataan," pungkasnya. ***
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News