Logo

Misteri Triphallia: Pria Berusia 78 Tahun Hidup Tanpa Menyadari Memiliki Tiga Penis

INFOSULAWESI.com -- Peneliti dari Birmingham University menemukan kondisi yang sangat tidak biasa pada seorang pria berusia 78 tahun karena memiliki tiga penis. Dilaporkan Interesting Engineering, Rabu (16/10/2024), diyakini pria tersebut telah menjalani hidupnya tanpa menyadari punya tiga penis.

Berdasarkan catatan ilmiah, kondisi pria yang memiliki tiga penis sebenarnya sangat jarang ditemukan. Berbeda dengan kondisi pria yang memiliki dua penis yang disebut diphallia yang masih cukup banyak terjadi.

"Pada tahun 2020, di Duhok, Irak, dokter menemukan kasus pertama yang terdokumentasi dari seorang bocah berusia tiga bulan yang lahir dengan tiga penis. Namun, ini adalah pertama kalinya kasus yang sama dilaporkan pada seorang dewasa, menjadikannya penemuan medis yang aneh," sebut Interesting Engineering.

Dalam laporannya di Journal of Medical Case Reports, peneliti dari Birmingham University itu meyebutkan bahwa triphallia yang dialami oleh pria berusia 78 tahun itu sangat unik. Dari kondisi eksternal, pria tersebut memiliki satu genitalia. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan adanya dua penis kecil tambahan yang tersembunyi di dalam kantong skrotum.

"Penis utama dan sekunder keduanya berbagi uretra, yang melewati penis sekunder sebelum melewati penis utama. Penis tambahan terkecil tidak memiliki struktur seperti uretra," tulis peneliti saat menggambarkan kondisi tersebut.

Peneliti menduga abnormalitas pada gen yang memengaruhi reseptor androgen dapat menyebabkan kelainan fisik pada genitalia. Dalam kasus ini, tuberkulum genital mungkin telah tertriplikasi, yang mengakibatkan uretra berkembang di penis sekunder.

Ketika penis ini tidak berkembang, uretra mengubah jalurnya dan berkembang di penis utama. Penis tersier adalah sisa dari tuberkulum genital yang tertriplikasi.

Kondisi tersebut diyakini cukup mengkhawatirkan. Triphallia dapat menyebabkan masalah seperti infeksi saluran kemih, disfungsi ereksi, atau masalah kesuburan.

Mengingat penemuan ini bersifat kebetulan, para peneliti menyarankan bahwa duplikasi penis internal mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya.