Logo

Dinkes Sulsel Temukan 1 Kasus Suspek COVID-19, Pastikan Tidak Berbahaya dan Sudah Ditangani

Kepala Dinkes Sulsel HM Ishaq Iskandar.

banner_andalahati_sulsel_2562_1

MAKASSAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan menemukan satu kasus suspek terduga COVID-19, namun tidak menimbulkan bahaya dan kini telah ditangani tim kesehatan.

"Iya, suspek, tapi tidak berbahaya, dan Alhamdulillah sudah diperiksa, sudah tidak ada masalah," kata Kepala Dinkes Sulsel HM Ishaq Iskandar usai menghadiri rilis narkoba di Kantor Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/6).

Pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap berbagai penyakit termasuk penyebaran virus-virus yang bisa membahayakan kesehatan, mengingat tingginya mobilitas masyarakat datang dari dalam maupun luar negeri.

"Intinya bahwa kita waspada, sama dengan narkoba, penyakit juga harus diwaspadai. Apalagi, negara kita banyak menjadi tempat tujuan, misalnya negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura. Banyak dari sini ke sana, dari sana ke sini," tuturnya.  

Ishaq menekankan, hal ini perlu diantisipasi dengan meningkat pemeriksaan kesehatan baik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin maupun di Pelabuhan Makassar eks Sukarno Hatta yang dilaksanakan Balai Besar Karantina.

"Intinya kewaspadaan dini. Dan di Balai Besar Karantina Kesehatan sudah berjalan prosesnya (pemeriksaan kesehatan), mulai dari proses pengisian kartu sehat, kesehatannya. Dan nanti kalau flu, demam, batuk juga ada pemeriksaannya oleh balai," katanya. menekankan.

Menurut dia, sejauh ini Dinkes telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal penanganannya serta antisipasi serangan virus tersebut, termasuk antisipasi bawaan virus yang mungkin dibawa jamaah haji dari Tanah Suci.

"Kita sudah berkoordinasi bagaimana supaya mengantisipasi hal-hal seperti ini. Jamaah haji dari Makkah, itu juga kita antisipasi saat Debarkasi di Makassar. Insya Allah, kita semua bisa berupaya bersama mencegah," ujarnya.

"Dan teman-teman media bisa menyiarkan berita tentang ini (pencegahan COVID-19) agar masyarakat waspada, meningkatkan kewaspadaan dini, antisipasi, berperilaku sehat, jaga protokol kesehatan. Batuk, flu pakai masker, dan dari luar cuci tangan selalu," katanya lagi.

Saat ditanyakan siapa suspek yang dimaksud dari daerah mana, Ishaq tidak menjelaskan lebih detail dan hanya menyampaikan sudah ditangani. Sebab, virus COVID-19 saat ini sama seperti flu, batuk dan demam biasa, hanya saja bawaannya lebih lama baru sembuh.

Ia juga menyinggung penyakit tuberkulosis (TBC) punya gejala seperti COVID-19. Bilamana ada orang yang mengalami batuk lama serta lebih dari tiga pekan, batuk dahak terdapat bercak darah maka segera periksa ke dokter.

"Puskesmas sudah siap (tangani). Puskesmas ada tes cepat molekuler, dan obatnya juga gratis. Kalau ada kejadian seperti itu tolong disampaikan untuk diperiksa, didiagnosa dan akan diberikan pengobatan yang tepat," ucap mantan staf ahli bidang perekonomian Pemkot Palopo ini.

Mengenai dengan vaksin TBC, Ishaq menambahkan sejauh ini belum ada di Sulsel dan masih uji coba di tingkat pusat. Meski demikian, disarankan bagi penderita TBC tidak putus obat sampai dinyatakan sembuh untuk mencegah resistensi obat bila pengobatan terputus.*

EFR55

Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi