MAKASSAR – PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel menjalin kerjasama dengan PT Masmindo Dwi Area yang pernah disorot Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Kedua perusahaan ini menjalin kerjasama dalam bidang BBM dan Catering.
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Utama PT SCI, Asradi, dia mengatakan, kerjasama itu berlangsung selama setahun dan telah menandatangani kontrak dengan PT Masmindo Dwi Area pada Juni ini.
“Sudah (MoU), itu hari di Claro (salah satu hotel di Makassar),” kata Asradi, Senin, 23 Juni 2025.
Dia menyebut, kerjasama dalam bidang penyediaan makanan ini akan berjalan selama setahun sebanyak 500 pack, sementara untuk BBM sebanyak 600.000 liter solar dalam waktu yang sama.
“Untuk sementara hanya 500 pack (makanan) untuk jangka waktu 1 tahun, solar juga untuk 1 tahun dengan total 600 ribu liter,” jelas Asradi.
Diketahui, PT Masmindo Dwi Area bergerak di bidang pertambangan emas. Perusahaan ini fokus pada pengembangan Proyek Awak Mas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
PT Masmindo Dwi Area adalah perusahaan patungan antara PT Indika Energy Tbk (INDY) dan Nusantara Resources (NUS), dengan kepemilikan saham masing-masing 25% dan 75%.
Mereka juga bekerja sama dengan Petrosea dalam proyek ini. Proyek Awak Mas memiliki cadangan emas yang cukup besar, sekitar 1,5 juta ounces.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pernah menyoroti PT Masmindo Dwi Area pada April 2025 lalu.
Ia menyoroti rencana kerjasama antara PT Masmindo Dwi Area dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc untuk proyek tambang emas berskala besar dengan metode Open Pit di wilayah Kabupaten Luwu.
Andi Sudirman menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak lingkungan dan ketimpangan yang ditimbulkan oleh proyek tersebut, yang disebut-sebut akan membentuk kubangan raksasa layaknya tambang Freeport di Timika, Papua.
“Kita akan menyurati Bapak Presiden untuk meminta evaluasi ulang atas izin tambang di Luwu. Pertama terkait siapa yang mengelola dan bagaimana metode pengelolaannya. Ini menyangkut masa depan lingkungan apalagi jika metode Open Pit dan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini juga tidak sesuai arahan Bapak Presiden terkait kekayaan alam lokal wajib dikelola oleh pengusaha lokal bukan perusahaan Jakarta apalagi asing,” tegas Andi Sudirman dalam keterangan resminya, Senin, 14 April 2025.
Ia menegaskan bahwa kewenangan perizinan tambang berada di pemerintah pusat. Namun, sebagai kepala daerah, ia merasa perlu menyampaikan aspirasi dan kegelisahan masyarakat Sulsel terkait dampak jangka panjang dari aktivitas tambang berskala besar tersebut.
“Kita semua tahu bagaimana kondisi di sekitar tambang Freeport. Kubangan besar, penebangan pohon di mana-mana, dan rakyat Papua belum juga sejahtera sampai hari ini. Perusahaan luar yang menikmati, lokal yang menderita baik ekonomi maupun isu lingkungan. Jangan sampai Luwu mengalami hal yang sama. Sekarang saja sudah jadi langganan banjir sampai hari ini. Pengelolaan dari luar akan menimbulkan ketimpangan serta kurang berpikir terkait keselamatan lokal apalagi kesejahteraan warga. Dua kali kena kita,” ujar Andi Sudirman.
“Yang menikmati justru bukan orang lokal tapi hanya penerima dampak serta penderitaan. Ini tidak sesuai dengan arahan Presiden yang ingin agar pengelolaan kekayaan alam dikuasai oleh perusahaan lokal bukan Jakarta apalagi luar. Jika lokal tentu ikatan dengan warga sekitar, ekonomi serta isu lingkungan bisa lebih diperhatikan,” tambahnya.
Andi Sudirman juga menyinggung persoalan banjir yang masih rutin melanda sejumlah wilayah di Luwu. Menurutnya, pembukaan lahan baik secara legal maupun ilegal telah memperparah kondisi lingkungan dan berdampak langsung terhadap masyarakat kecil, terutama yang tinggal di sepanjang bantaran sungai hingga pemukiman puluhan kilometer.
“Pembangunan yang mengabaikan moral dalam pengelolaan serta daya dukung lingkungan akan selalu dibayar mahal oleh masyarakat kecil. Karena itu, kita harus bicara, kita harus minta Bapak Presiden mempertimbangkan ulang,” tutup Andi Sudirman.
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi