Logo

Pasar Tradisonal Karisa, jeneponto terbakar, Damkar 3 Kabupaten Ikut Memadamkan

Pasar Tradisonal Karisa, jeneponto terbakar, pada Kamis malam (24/9/2020).

INFOSULAWESI.com, GOWA  --  Sejumlah armada Pemadam Kebakaran (Damkar) dari beberapa daerah di Sulsel turun padamkan api di Pasar Karisa, Kabupaten Jeneponto.

Mereka yang turun di antaranya Damkar dari Kabupaten Takalar, Gowa, hingga dari Bantaeng.

Berbekal armada dan kelengkapan masing-masing, mereka berjibaku memadamkan api yang melalap pasar tradisional di wilayah berjuluk Butta Turatea ini, pada Kamis malam (24/9/2020).

Untuk Dinas Damkar Kabupaten Gowa misalnya. Pihaknya mengerahkan satu unit armada dan satu regu ke lokasi kejadian.

“Tadi malam anggota kami ke sana dan masih dapat apinya. Ada 8000 liter air yang kami bawa padamkan api di Karisa. Damkar dari Bantaeng dan Takalar pun turun ke lokasi,” kata Kadis Damkar Gowa, Rostam Razak, Jumat (25/9/2020).

Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik antar Dinas Damkar di setiap kabupaten, membuat aparat di Jeneponto terbantu atas peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita tadi malam.

“Alhamdulillah. Tidak ada personel kami yang terluka di perjalanan dan di lokasi,” ujarnya via seluler.

Rostam juga tak bisa menampik. Selama ini, kebakaran yang kerap terjadi di wilayah pegunungan Kabupaten Gowa justru dibantu oleh Damkar dari Jeneponto.

Namun itu bukan menjadi alasan, sehingga pihak Damkar Gowa ingin membalas budi kebaikan Damkar Jeneponto selama ini.

“Bukan itu masalahnya. Kami memang di Damkar memang terjalin koordinasi. Apalagi armada di sana (Jeneponto) terbatas. Makanya kami datang berikan bantuan,” pungkasnya.

Namun hingga saat ini, jumlah kios dan penyebab pasti kebakaran belum diketahui.

Suasana di pasar yang terletak di kawasan perkotaan Jeneponto ini berangsur membaik, dan masih dalam penjagaan oleh aparat terkait.

Aliran listrik di sana pun masih padam. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya peristiwa serupa yang terjadi.

“Iya betul. Mati lampu menyeluruh di wilayah pasar,” kata seorang warga, Sitti Jumriani saat dikonfirmasi. (fjr)