Logo

Pembangunan 72 Unit Huntap di Porodoa, Luwu Utara untuk Penyintas Banjir Bandang Resmi Dimulai

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat meletakkan batu pertama pembangunan huntap

aaVerifikasi_1_(2)_9

INFOSULAWESI.com, LUWU UTARA -- Peletakan batu pertama oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menandai dimulainya pembangunan 72 hunian tetap (huntap) di Porodoa, Desa Mappedeceng Kecamatan Mappedeceng, Jumat (4/6).

72 unit huntap tersebut merupakan bantuan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi Sulsel, Bachtiar menyebutkan bantuan 72 unit ini melalui proses yang cukup panjang atas kerja keras Bupati dan pimpinan perangkat daerah terkait yaitu Dinas Pemukiman, Perumahan Rakyat, dan Pertanahan Luwu Utara.

"Rumah khusus yang dibangun ini type 36 dan dirancang dengan ketahanan gempa hingga 8 skala richter," terang Bachtiar.

Sementara itu Bupati Luwu Utara yang hadir bersama Ketua Pengadilan Negeri, Oki Basuki Rachmat menuturkan lokasi di Porodoa tersebut adalah aset Pemda.

Simak Video Pilihan di Bawah ini:

"Ini merupakan upaya memberikan kepastian bagi saudara kita penyintas banjir bandang 13 Juli 2020 lalu. Huntap ini diperuntukkan bagi korban bencana yang masuk dalam kategori rumah rusak berat," kata Indah.

Melalui kesempatan yang baik tersebut, Indah juga menitip salam hormat untuk Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

"Kami terimakasih atas atensinya, saya tahu persis bahwa Kementerian PUPR selalu hadir di mana masyarakat membutuhkan. Ini dibuktikan bahwa tidak lama setelah kejadian banjir bandang pada Senin (13/7/2020) lalu, Pak menteri sudah ada di sini hari Kamis dan beliau menyampaikan tidak usah khawatir, sebab nanti akan diintervensi tapi tentu melalui perencanaan yang matang, tidak seperti membalikkan telapak tangan karena ada persoalan teknis yang harus kita penuhi," jelas bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Lebih lanjut, Indah menjelaskan, Menteri PUPR akan mengintervensi tiga hal diantaranya memastikan akses jalan dapat terbangun lagi, mengingat jalan Trans Sulawesi adalah jalan penghubung yang sangat berpengaruh dampaknya terhadap beberapa wilayah di Susel.

"Yang kedua penanganan tanggul sementara di 3 sungai yaitu pemasangan geo textile yang saat ini sudah terbangun. Pak menteri juga mengatakan akan membangunkan rumah type 36. Tidak sampai disitu, ada juga jembatan bailey yang saat ini berfungsi menghubungkan 5 desa di Kecamatan Masamba. Saya yakin pak menteri bersama jajaran di kementerian tidak akan tinggal diam melihat kami. Kami bersama masyarakat tahu betul bahwa Kementerian PUPR akan selalu hadir," tutur Indah. (*)