Logo

Presidensi G-20 Berdampak Positif pada Rantai Pasok Parekraf Labuan Bajo

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina yang menggenakan produk UMKM kreatif asal Flores NTT. (Foto: Istimewa)

INFOSULAWESI.com, LABUAN BAJO -- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebut Presidensi G-20 Indonesia berdampak positif dan luas bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut sebagai rantai pasok dari kegiatan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Untuk itu, badan di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu memastikan kesiapan rantai pasok dan pasokan untuk bidang usaha 30 subsektor parekraf di wilayah tersebut dalam rangka mendukung dan menyukseskan event G-20.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan ada permintaan pemenuhan rantai pasok sektor parekraf yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir khususnya saat dimulainya rangkaian acara forum G-20 dimana Labuan Bajo menjadi salah satu wilayah penyangga dan lokasi beberapa acara termasuk side event.

“Oleh karena itu, kami berupaya memastikan suplai terutama produk UMKM bisa memenuhi demand yang ada dengan kualitas, kapasitas, dan manajemen yang terjaga dengan baik,” kata Shana dalam keterangannya Rabu (23/3/2022).

Ia mengatakan ada 13 bidang usaha pariwisata dan 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi suplai potensi rantai pasok sektor parekraf, 13 bidang usaha pariwisata yang dimaksud mencakup Daya Tarik Wisata, Kawasan Pariwisata, Jasa Transportasi Wisata, Jasa Perjalanan Wisata, Jasa Makanan dan Minuman, Penyediaan Akomodasi, Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, MICE, Jasa Informasi Pariwisata, Jasa Konsultan Pariwisata, Jasa Pramuwisata, Wisata Tirta, dan Spa.

Sementara 17 subsektor ekraf berpotensi rantai pasok mencakup game, arsitektur, interior design, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner film (termasuk animasi dan video), foto, desain komunikasi visual, televisi & radio, periklanan, kriya, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.

Hingga kini terdapat 250 lebih UMKM ekraf yang terdaftar dan 263 TA/TO (travel agent/tur operator) terdaftar yang siap mendukung perhelatan G-20 di Labuan Bajo.

“Kami merancang konsep khusus untuk memastikan rantai pasok berjalan baik dengan membentuk ekosistem Creative Hub Floratama,” kata Shana.

Ekosistem Creative Hub Floratama (Flores, Alor, Lembata dan Bima) merupakan ekosistem pengembangan Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF. Ekosistem yang dimaksud mencakup enam langkah.

Pertama, Ideathon #RinduLabuanBajo yakni program kompetisi ide yang dilaksanakan oleh BPOLBF yang bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide terbaik guna menciptakan inovasi dan solusi yang mampu menyelesaikan tantangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores. “Tujuannya untuk inovasi, promosi, dan sinkronisasi,” katanya.

Kedua, Floratama Academy yang merupakan rangkaian program inkubasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah koordinatif Floratama dan sekitarnya melalui program inkubasi usaha dan bimbingan teknis para ahli secara daring dan luring. Kegiatannya berupa workshop, mentoring, dan business matching.

Ketiga, ada Floratama Digital Investment untuk memperluas akses pembiayaan. Keempat, Made in Floratama yakni standarisasi produk dan jasa yang sustainable sesuai konsep 3P (people, profit, planet). Kelima, Pasar Floratama yakni akses pasar/penjualan produk kreatif. Keenam, Floratama Travel Pass yakni penjualan jasa pariwisata.

“Dan untuk mewujudkan ekosistem tersebut beberapa rencana aksi kami lakukan sepanjang tahun ini mencakup kolaborasi pentahelix, inventarisasi demand, inventarisasi suplai, temu bisnis, dan perjanjian kerja sama untuk memperkuat kolaborasi semua pihak,” kata Shana.

Pihaknya selalu berupaya agar produk kreatif maupun kuliner khas Flores bisa disajikan hotel dan restoran di kawasan Floratama dan Labuan Bajo khususnya. "Tidak kalah penting yang juga dilakukan adalah pendampingan pelaku UMKM sebagai SDM rantai pasok, ditunjang dengan memonitor dan evaluasi yang efektif," pungkasnya. (BS)