Logo

Rektor UNIFA Buka Workshop Penyusunan Kurikulum MBKM dan Penyusunan Modul Case Study dan Project Based Learning

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Prodi Ilmu Komunikasi menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum MBKM dan Workshop Penyusunan Modul Case Study dan Project Based Learning.

Upaya perbaikan kurikulum terus dilakukan Program Studi Ilmu Komunikasi, UNIFA. Salah satunya dengan menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum MBKM dengan menghadirkan nara sumber dari Universitas Padjajaran, Dr. Nindi Aristi, M.Comm dan Dr. Novita Damayanti, MSi dari Universitas Moestopo .

Selain itu, di hari kedua dilaksanakan Penyusunan Modul Case Study dan Project Based Learning, dengan menghadirkan pemateri Prof. Dr. Arsad Bahri, S.Pd., M.Pd dan Dr. Arnidah, M.Pd yang keduanya dari Uniersitas Negeri Makassar. Workshop ini dilaksanakan selama dua hari 11-12 September 2023, di Hotel Grand Maleo (12/9).

Rektor UNIFA , Dr. Muliyadi Hamid, SE., M.Si, dalam sambutannya pada pembukaan workshop tersebut mengatakan bahwa Workshop Reorganisasi Kurikulum ini dilaksanakan dengan menggunakan dana hibah yang diperoleh pada tahun ini, dimana dua prodi berhasil meraih hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun anggaran 2023.

Dua tahun berturut-turut unifa mendapat hibah PKKM, yang lalu Prodi Akuntansi dan Prodi Teknik Sipil, sementara tahun ini Prodi Ilmu Komunikasi dan Prodi Elektro.

WhatsApp_Image_2023-09-11_at_22.53.59_1

Menurut Muliyadi, Reorganisasi Kurikulum ini penting untuk dilakukan mengingat perubahan yang diakibatkan oleh teknologi sehingga mengakibatkan perubahan pada bidang Pendidikan dan khususnya pada Prodi Ilmu Komunikasi, untuk itu Prodi perlu betul-betul mengidentifikasi seperti apa profile Lulusan unifa 4 tahun yang akan datang.

“Perkembangan teknologi yang begitu cepat, mengakibatkan perubahan pada dunia pendidikan dan akan berdampak pada kebutuhan dunia kerja tentunya, untuk itu Prodi harus mampu mengidentifikasi seperti apa profil lulusannya 4 tahun ke depan” ungkapnya.

Selain itu, “saya selalu menyampaikan kepada teman-teman untuk selalu mengikuti tahapan penyusunan, mengapa, karena berdasarkan pengalaman, dosen selalu menganggap matakuliahnya yang paling penting” lanjutnya.

Selanjutnya, Muliyadi menyampaikan “pada kesempatan yang lain kita akan melaksanakan Workshop pembuatan RPS” janjinya.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News