Logo

Lebih Asyik Nongkrong di Warkop Ketimbang Cari Kerja

Ilustrasi Intermezzo (Fajar Krisna)

INFOSULAWESI.com  --  Mencari kerja yang cocok memang susah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang. Tapi, hal itu bukan menjadi sebuah alasan untuk tidak mencari kerja agar kebutuhan sehari-hari dapat tercukupi. Jangan seperti Donwori, 40, yang bisanya hanya minta cadong ke Karin, 39.

Bukannya cari kerja agar mendapat penghasilan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya, Donwori malah malas-malasan di rumah. Sudah seminggu terakhir, pria dengan rambut belah tengah itu ganggur. Ditambah sekarang pandemi, semakin sulit mencari pekerjaan.

Karin sebagai seorang istri merasa keberatan kalau hanya mengandalkan uang gaji yang tidak seberapa dari hasil keringatnya sebagai karyawan toko. "Nggak cukup kalau saya kerja sendiri, gajinya cuma bisa buat makan saja. Kebutuhan rumah tangga lainnya kadang keteteran," ujar Karin.

Sementara itu, Donwori hanya bisa minta uang ke istrinya. Kalau uang tersebut untuk hal yang bermanfaat, Karin sih tidak masalah. Akan tetapi Donwori minta uang ke istri hanya untuk nongkrong di warkop, ngopi sambil ngudut. Alasannya ke warkop mau numpang WIFI untuk cari pekerjaan di internet. Tapi usaha itu hingga kini tidak juga membuahkan hasil.

Karin merasa, selama ini dirinya terbebani karena Donwori yang menganggur terlalu lama. Bukan bermaksud pelit dimintai uang, tapi Karin ingin suaminya berusaha meskipun dalam keadaan sulit. "Setidaknya ada usaha lah. Jangan terus nongkrong di warkop, saya juga sungkan sama orang tua saya. Melihat suami nganggur gitu," jelas Karin.

Donwori kalau disuruh, juga selalu banyak alas an. Malah lebih asyik pergi dengan temannya ke warkop. Setelah dipikir lagi, Karin tidak ingin terbebani dan memilih untuk menceraikan suaminya itu.

Akan tetapi, Donwori yang pemalas itu tidak mau untuk dicerai karena alasan kasihan dengan anak-anaknya. "Kalau kasihan, kenapa tidak cari kerja, malah ongkang-ongkang di warkop. Malah minta uang ke saya, sedangkan saya keteteran kerja eh malah enak-enakan," imbuhnya.

Oleh karena itu, Karin pun resmi mendaftarkan gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. Dengan berat hati, Donwori harus merelakan kedua anak dan dan istrinya. "Sudah gak bisa dipertahankan, mau gimana lagi. Takdirnya seperti itu," tutupnya. (radarsurabaya)