Logo

Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN Hasilkan Dua Dokumen

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) paparkan hasil pertemuan ke-22 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (photo:mglenak)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Pertemuan ke-22 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN menyepakati dua dokumen inisiatif Indonesia. Dua dokumen itu akan dideklarasikan oleh para kepala negara dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pekan depan.

"Dokumen yang pertama, ASEAN Leaders' Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem. Dokumen ini akan menjadi panduan kerja sama pengembangan ekosistem mobil listrik yang aman, efisien, dan berkelanjutan di kawasan ASEAN," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan hasil pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi  ASEAN di Jakarta, Minggu (7/5/2023).

"Dokumen yang kedua, ASEAN Leaders' Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Local Currency Transaction Mechanism.  Deklarasi ini untuk mendukung penguatan stabilitas keuangan dan meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan melalui konektivitas sistem pembayaran dan penyelesaian transaksi dengan menggunakan mata uang lokal," ujar Menko Airlangga menambahkan.

Pertemuan ke-22 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN  ini membahas perkembangan dari 16 prioritas ekonomi, untuk meningkatkan daya saing dan konektivitas serta  mempercepat transformasi digital di kawasan ASEAN.

Prioritas utama untuk ekonomi ASEAN adalah ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). DEFA semula akan diluncurkan tahun 2025, namun dipercepat menjadi  September 2023, begitu pula putaran pertama perundingannya ditargetkan selesai tahun ini.

Prioritas lainnya  adalah pengembangan ASEAN Blue Economy Framework, penguatan keamanan pangan dan energi, serta dukungan terhadap pengembangan keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau. 

Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN juga menyusun visi komunitas ASEAN setelah tahun 2025. Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN, juga merespon kondisi ekonomi dan tantangannya global saat ini, yang dapat mempengaruhi integrasi di kawasan. 

Menko Airlangga mengatakan kerja sama dan kolaborasi yang erat harus dilakukan untuk menjaga posisi strategis ASEAN sebagai pusat pertumbuah ekonomi di kawasan maupun global.

"Pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun 2022 rata-rata sebesar 4 persen, tahun 2023 diperkirakan tumbuh sebesar 4,7 persen. Dan meningkat menjadi 5 persen di tahun 2024 sehingga ASEAN tetap menjadi bright spot on the dark horizon," ujar Menko Airlangga.

Dewan Masyarakat Ekonomk ASEAN dalam pertemuan kali ini, juga menyepakati peta jalan bagi Timor Leste untuk berpartisipasi dalam pertemuan dan kegiatan pilar ekonomi ASEAN. Peta jalan ini untuk mempersiapkan Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN dalam kerangka yang disusun hingga tahun 2025.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News