MAKASSAR, INFOSULAWESI.com - Aksi teror kelompok geng motor kembali mengguncang Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan menyerang permukiman warga.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (16/5/2023) malam di Kampung Batu Tambung, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya.
Rekaman CCTV sebuah masjid di lokasi memperlihatkan sekelompok remaja yang mengendarai sepeda motor melakukan serangan terhadap permukiman warga.
Dalam penyerangan tersebut, pelaku yang berjumlah belasan orang menggunakan batu dan busur panah sebagai senjata. Setelah melakukan aksi tersebut, mereka melarikan diri dari lokasi.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, warga di wilayah tersebut mulai merasa cemas dengan kehadiran geng motor yang melakukan serangan.
Ketua RW setempat, Idrus, mengungkapkan bahwa penyerangan semacam ini telah terjadi beberapa kali dengan motif yang serupa. Kelompok geng motor tersebut menyusup dan menyamar sebagai pengantar jenazah sebelum melancarkan serangan.
"Iya, kemarin malam terjadi penyerangan. Ada sekelompok orang yang ikut bersama rombongan pengantar jenazah, namun mereka menyerang menggunakan busur dan batu. Ini sudah sering terjadi," ungkap Idrus.
Kepolisian Sektor Biringkanaya telah menerima laporan dari warga terkait serangan tersebut.
Kapolsek Biringkanaya, AKP Muh Thamrin, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih menyelidiki motif geng motor tersebut dalam menyusup ke dalam rombongan pengantar jenazah dan menyerang warga.
Selain itu, kepolisian sedang berupaya menangkap para pelaku yang telah membuat warga resah. Untuk mencegah terjadinya serangan serupa di masa depan, kepolisian telah berkoordinasi antarpolsek untuk mengawal rombongan pengantar jenazah yang melintasi jalan poros Kecamatan Biringkanaya.
"Motif masih dalam penyelidikan kami. Ada upaya untuk memancing warga agar terlibat dalam konfrontasi. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi pertempuran antarkelompok. Berdasarkan informasi dari warga, kami belum dapat memastikan dengan pasti asal kelompok provokator tersebut. Yang jelas, mereka bukan warga Biringkanaya. Namun, yang dapat kami pastikan adalah kemungkinan besar mereka bukan bagian dari rombongan pengantar jenazah. Mereka mungkin memanfaatkan situasi dengan menyusup," jelasnya.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News

