Logo

70 Wanita Muda Rugi Rp 2 Miliar Akibat Tergiur Investasi Bodong di Mojokerto

Sebanyak 70 wanita muda menjadi korban dugaan penipuan berkedok investasi bodong dengan kerugian sekitar Rp 2 miliar.

MOJOKERTO -- Kasus investasi bodong kembali terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kali ini, 70 wanita muda menjadi korban dugaan penipuan berkedok investasi bodong dengan kerugian sekitar Rp 2 miliar.

Puluhan korban ini tertipu oleh pasangan suami istri Bagus Aditiya Rizqi Pratama (24) dan Anggi Dwi Arum Andriani (24), warga Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Emmak-emmak muda ini mengalami kerugian yang bervariasi mulai dari Rp 38 juta hingga Rp 250 juta per orang. Para korban ini tergiur setelah diimingi keuntungan sebesar 30% sampai 50% setiap 10 hari dari modal yang ditanamkan.

Salah satu korban, Annisa Dwi (24) mengatakan, dirinya kenal dengan terduga pelaku dari teman yang dikenal lewat media sosial sekaligus tetangganya.

"Ditawari keuntungan 40% persen dari Rp 1 juta kembali Rp 1,4 juta dalam jangka 10 hari. Saya tergiur, awalnya saya taruh Rp 1 juta dikembalikan dengan aman lancar. Terus selanjutnya saya tambah lagi Rp 2 juta dan Rp 3 juta. Saya mendapat keuntungan Rp 30 juta, lalu saya langsung masukkan semua uang saya Rp 123 juta," kata Annisa, Minggu (23/6/2024).

Ia menambahkan, sebanyak 70 korban ini awalnya memang coba-coba dari angka investasi kecil dan lancar. Kemudian mereka berani memasukkan nilai investasi dengan angka besar.

"Paling kecil Rp 1 juta dan paling besar Rp 250 juta. Total kerugian kurang lebih Rp 2 miliar dari 70 korban. Pelaku saat ini belum diketahui keberadaannya," ungkapnya.

Menurut Annisa, kasus ini sudah dilaporkan ke Satreskrim Polres Mojokerto pada 17 Mei 2024. Dia juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, tetapi hingga sekarang terduga pelaku belum tertangkap.

"Belum ditemukan juga (terduga pelaku). Harapannya agar pelaku segera ditemukan dan mendapat hukuman yang setimpal. Pernah datang ke rumahnya, dia sudah tidak punya apa-apa dia. Dua hari kemudain kami datang lagi tetapi dia dan suaminya kabur," pungkasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama saat dikonfirmasi terkait dugaan penipuan berkedok investasi bodong ini dirinya menyatakan akan mengecek laporan tersebut dari korban.