MAROS -- Bendungan Lekopancing di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terus mengalami kekurangan air akibat kemarau.
Sumber air baku PDAM Makassar itu semakin menipis hingga ketinggian air di bawah normal atau minus 320 centimeter.
Pantauan Tim Media di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Sabtu (19/10/2024) siang, terlihat sejumlah pekerja mengecat tembok bendungan.
Ketinggian air di saluran air baku Lekopancing tampak hanya setinggi lutut anak. Sejumlah bebatuan sungai terlihat muncul di permukaan.
Di sisi lain, kurang lebih 1 km dari Bendungan Lekopancing, tampak saluran irigasi Lekopancing juga sudah Tampak kering.
Saluran tersebut mengering karena tidak Dialiri air dari bendungan.
Pengawas Lapangan Bendung Lekopancing, mengatakan ketinggian air di bendungan minus 320 cm di bawah mercu.
Menurut dia, ketinggian air yang normal minimal 50 cm di atas mercu.
"Sampai hari ini 19 Oktober 2024, kondisi air bendung 320 centimeter di bawah mercu sedangkan normalnya 50 cm.
Sekarang minus 320 cm," kata Petugas jaga bendungan kepada wartawan.
Lanjutnya Ia mengatakan penurunan volume air di Bendungan Lekopancing dipengaruhi musim kemarau panjang.
Hingga kini pihaknya masih tetap memantau ketinggian air.
"Setiap hari kami tetap memantau ketinggian air dan berusaha mengatasi kebocoran," ujar petugas jaga bendungan
Ia juga mengatakan bahwa berkurangnya pasokan air baku dari Lekopancing membuat dua kecamatan di Makassar terdampak.
Suplai air di dua kecamatan itu ikut menurun, Dua Daerah"Daerah yang parah Ujung Tanah, dan Tallo, termasuk juga sebagian Tamalanrea," bebernya.