MAGELANG -- Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengatakan akan mempercepat revitalisasi Candi Borobudur melalui pemanfaatan teknologi mutakhir. Hal tersebut dinilai akan memberikan efisiensi dari segi waktu, biaya dan tenaga.
"Pemugaran candi-candi harus memakai teknologi, sekarang sudah bisa menggunakan foto, komputer dan teknologi lain," ujarnya, Senin (1/12/2025). Selain itu, lanjut dia, ini akan memudahkan untuk melakukan analisis dengan menggunakan teknik 3D.
Menbud mengakui revitalisasi kompleks Candi Borobudur merupakan pekerjaan yang kompleks. Sehingga, menurut dia, hal ini membutuhkan bantuan penanganan dari berbagai pihak.
Pelestarian cagar budaya tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan sinergi dengan masyarakat, arkeolog, sejarawan, dan pelajar setempat. Karena itu, Fadli mengapresiasi para arkeolog, pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemugaran Candi Borobudur.
"Tugas melestarikan cagar budaya merupakan tanggung jawab semua pihak," ucapnya. "Mulai dari pemerintah, masyarakat, arkeolog, sejarawan, bahkan siswa-siswi yang masih duduk di bangku sekolah."
Menbud mengatakan sebelumnya rencana pemugaran diperkirakan akan melalui beberapa kali pertemuan sebelum akhirnya dapat direalisasikan. Saat ini, pemerintah mulai melakukan proses rekonstruksi berdasarkan temuan yang ada, termasuk batu-batu peninggalan Van Erp dan Stutterheim.
"Rencana pemugaran ini mungkin memerlukan beberapa kali pertemuan sebelum kita lakukan," ucapnya. Namun, lanjut dia, saat ini Kementerian Kebudayaan sudah melakukan rekonstruksi dari apa yang ada," ucapnya.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya mengatakan penataan ulang kawasan Candi Borobudur merupakan hal yang baik. "Pengembangan sentra UMKM dan seni budaya di Candi Borobudur akan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar," ujarnya.
