JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang, memastikan bahwa Irjen Pol Drs. Karyoto, S.I.K., M.H. menerima jabatan sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri dengan penuh rasa bangga dan lapang dada.
Hal ini ia sampaikan usai bertemu langsung dengan Karyoto sehari setelah keluarnya Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1764/VIII/KEP/2025.
Frederik mengatakan, melihat sendiri bagaimana Karyoto menyambut amanah barunya dengan semangat tinggi. Menurutnya, promosi ini merupakan bentuk penghargaan atas rekam jejak panjang dan dedikasi Karyoto di berbagai penugasan strategis di tubuh Polri.
“Saya mengucapkan selamat atas pengangkatan Irjen Pol Drs. Karyoto, S.I.K., M.H. sebagai Kabaharkam. Ini jabatan strategis dan beliau sangat pantas mendapatkannya. Pengalaman dan integritasnya sudah teruji, sehingga saya yakin ia akan membawa Baharkam menjadi lebih baik,” kata Frederik, Minggu (10/8/2025).
Ia menambahkan, rumor yang beredar di media sosial tentang Karyoto marah atau kecewa karena tidak mendapat jabatan sebagai Kabareskrim adalah kabar yang tidak benar. “Tidak ada itu. Saya bertemu langsung, beliau justru bangga dan menganggap ini sebagai amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Frederik menyebut, mengingat jabatan sebelumnya sebagai Kapolda Metro Jaya yang sarat tantangan, seperi kasus penangkapan di oknum pegawai Kementerian Komdigi terkait kasus Judi Online (Judol) dan juga penanganan kasus Ketua KPK, jadi wajar jika banyak yang intervensi. Tapi semua itu dianggap wajar saja hanya memang tidak harus dibiarkan pembuat Hoax harus dicari dan ditangkap. Agar tidak menjadi kebiasaan seolah bebas dari permainan kotor.
“Resiko jabatan di posisi strategis itu besar, dan kadang ada saja yang ingin memelintir informasi,” ujarnya.
Bahkan, Frederik mengatakan juga sudah beberapa kali sampaikan kementeri komdigi agar menertibkan lagi SIM Card, karena ini salah satu pelaku melaukan Hoax dan penipuan dengan berbekal nomor SIM Card bodong.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jabatan Kabaharkam adalah posisi terhormat yang sering menjadi batu loncatan bagi calon pemimpin Polri. Sejarah mencatat, sejumlah mantan Kabaharkam pernah dipercaya menjabat Kapolri, seperti Jenderal Polisi Timur Pradopo (2010–2013).
Frederik juga memaparkan bahwa Kabaharkam memiliki tugas dan kewenangan yang sangat luas, termasuk menjaga stabilitas perekonomian nasional melalui pengamanan perairan. “Perairan Indonesia mencakup tiga per empat wilayah kita, dan hampir 90 persen arus barang dan logistik melewati jalur laut. Kejahatan di perairan membutuhkan ketegasan seperti yang dimiliki Pak Karyoto. Untuk menjaga perekonomian Indonesia, pengawasan di perairan harus diperkuat, dan itu ada di Baharkam yang membawahi Polairud, Sabhara, dan Bimmas yang bertugas melakukan pencegahan sekaligus penindakan,” jelas Frederik.
“Kabaharkam adalah jantung pengamanan dan ketertiban di Indonesia. Menempatkan perwira berpengalaman seperti Karyoto di posisi ini adalah langkah tepat,” tambahnya.
Dijelaskan pula bahwa, khusus di laut pemasuk Narkoba dan Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO) semua melalui perairan, sehingga apabila hal ini dianggap biasa, tidak pernah akan terungkap. “Saya yakin kedepan dengan kepemimpinan Irjen Pol Karyoto pasti akan disikat habis, baik itu tindak pidana melalui darat, laut maupun udara karena ada Polairud,” kata Frederik.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mendukung pejabat yang baru dilantik dan tidak terjebak pada kabar bohong. “Lebih baik kita dukung pejabat yang baru agar dapat bekerja optimal, daripada terpancing isu yang tidak jelas sumbernya,” ujar mantan perwira tinggi Polri itu.
Sementara di kesempatan terpisah, Irjen Pol Drs. Karyoto, S.I.K., M.H. menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak marah atau menolak jabatan sebagai Kabaharkam. “Tidak ada, sama sekali tidak ada. Hubungan saya sama Pak Kapolri itu sangat bagus,” katanya.
Karyoto mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menyebut isu yang beredar hanyalah upaya pihak tak bertanggung jawab untuk memecah belah. “Itu akun benar-benar ingin mempertentangkan saya dengan Kapolri. Hoaks total,” tegasnya. (*)
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi