PALOPO -- Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Palopo bersama dengan Tim AKS didampingi oleh Satgas PPS Kota Palopo, melakukan kunjungan rumah sasaran.
Kegiatan ini untuk melakukan pengisian kertas kerja pada sasaran audit stunting, dalam upaya mengetahui progres penanganan sekaligus pendataan serta evaluasi kasus yang terjadi.
Kepala Dinas KB, Samsil, S.Si,M.Si, mengatakan, kegiatan audit kasus stunting ini merupakan kegiatan prioritas yang termuat dalam Pepres 72 dan RAN Pasti.
“Di situ jelas disampaikan bahwa, menjadi tanggungjawab pemerintah untuk melakukan kegiatan AKS tersebut,” kata Samsil.
“AKS ini terbagi 2 tahapan dan sekarang dalam tahapan audit kasus stunting tahap 2,” tambahnya.
Satgas PPS, Hartati Kadir, SKM, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk melihat secara langsung penyebab risiko dan faktor determinan kejadian Stunting.
“Tanpa melihat bahwa sasaran audit kita stunting atau tidak. Fokus kita adalah keluarga yang berisiko stunting yang permasalahannya kompleks dan menjadi keterwakilan dari kasus yang sama, sehingga bisa menjadi praktek baik kedepannya, untuk memutuskan mata rantai pencetus atau faktor risiko stunting,” kata Hartati Kadir.
Hartati menjelaskan, pihaknya melaksanakan kegiatan pengambilan sampel sasaran atau pengisisan kertas kerja dalam rangka audit kasus stunting di bulan November yang masuk dalam tahapan ke-2.
“Seperti diketahui, audit ini dilakukan dengan cara door to door ke rumah sasaran yang terpilih dalam identifikasi kasus AKS. Daftar sasaran yang menjadi sampel 9 kecamatan mewakili kasus Catin, Bumil, Bupas, Baduta dan Balita,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang KB, Fahri Hamka, SE mengatakan, kegiatan ini dilakukan oleh Tim AKS terdiri dari Dinas DPPKB, Kepala Puskesmas, Ka. UPTD KB, PKB, Petugas Gizi, Lurah dan Bidan TPK.
“Tim ini kemudian yang secara bersama-sama mengunjungi rumah sasaran yang sudah terpilih,” kata Fahri Hamka.
Fahri menambahkan, pihaknya melakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan ibu hamil yang dilakukan oleh petugas gizi dan Bidan TPK.
“Kegiatan ini tidak berhenti di sini, karena akan dievaluasi lagi bagaimana perkembangan kondisi dari sasaran tersebut,” katanya.
Selain itu, kata Fahri, maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah memotret secara langsung kondisi di lapangan untuk memperoleh data rill dan melihat perkembangan pada tiap sasaran sampel.
"Hal ini sebagai dasar rekomendasi oleh tim pakar, serta intervensi yang akan dilaksanakan baik secara segera maupun terencana. Kegiatan ini juga dilakukan telekonsoltasi secara langsung oleh tim pakar,” ujarnya.
Fahri menjelaskan, pihaknya juga memfasilitasi tim pakar untuk memberikan konsultasi pada sasaran ibu Baduta yang memang didapatkan oleh faktor utama karena pola asuh dari ibunya yang dijelaskan melalui teleconference.
"Sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini, maka kita akan adakan rapat koordinasi pra diseminasi dengan memaparkan hasil rekapan audit kasus stunting yang telah di temukan dilapangan dengan tim pakar;” jelasnya.
“Tim AKS bersama pakar menyusun rencana tindak lanjut dari tiap sasaran AKS. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan diseminasi audit kasus stunting tahap 2 kepada ketua TPPS Kota Palopo,” pungkasnya.