Logo

Dirut Bulog, Budi Waseso: Impor 1 Juta Ton Beras Belum Dilakukan dalam Waktu Dekat

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Perum Bulog menegaskan, belum akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton dalam waktu dekat ini meskipun penugasan tertulisnya sudah diterima.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, pihaknya lebih memprioritaskan untuk menyerap produksi dalam negeri karena memasuki musim panen raya, jika impor tetap dilakukan maka petani dan masyarakat akan berteriak.
 
Dalam minggu ini, Bulog akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton sangat ramai diberitakan dan dibicarakan, faktanya, Bulog memang mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 1 juta ton berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
 
Namun penugasan tersebut belum akan dilaksanakan karena fokus utama Bulog adalah menyerap produksi dalam negeri di saat musim panen sekaligus untuk mensejahterakan petani karena harga gabah mengalami penurunan.
 
Stok beras Bulog saat ini mencapai 883.585 ton yang terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 859.877 ton dan beras komersial sebanyak 23.708 ton dari stok tersebut cukup untuk kebutuhan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan bencana alam sesuai dengan kebutuhan Bulog.
 
“ Kami belum mau melaksanakan penugasan impor karena akan menyerap produksi dalam negeri,” ujar dia dalam Rapat Bersama Badan Legislasi DPR, di Jakarta, Selasa (16/3/2021).
Dalam musim panen ini, Bulog akan menargetkan penyerapan dalam negeri CBP Maret-April sebanyak 390.800 ton dan diharapkan stok CPB di akhir April sudah berada di atas 1 juta ton.
 
Sementara itu, Kepala BPS Suhariyanto menilai kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton tidak tepat dilakukan saat musim panen yang mana puncaknya diperkirakan terjadi pada April 2021.
 
Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area untuk mengukur produksi padi atau beras, luas panen padi pada tahun ini mengalami peningkatan.
 
Berdasarkan data BPS, luas panen padi hingga Mei 2021 diperkirakan mencapai 5,38 juta hektare, naik sekitar 4,49% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 5,15 juta hektare.
 
sumber : BeritaSatu