MAKASSAR -- Salah satu kendala yang dihadapi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) sehingga sulit menaikkan kelas usahanya (scale up) karena ketiadaan legalitas resmi izin usaha dan lemahnya pendampingan. Hal inilah yang mendorong dosen ITB Nobel Indonesia Makassar, Bahrul ulum Ilham menerbitkan buku bertajuk “Perizinan dan Legalitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)”.
Bahrul mengatakan, buku ini diharapkan menjadi solusi mengurangi ekonomi bayangan (shadow economy) dengan membantu UMKM non formal agar bisa lebih terstruktur dan legal. “transformasi usaha non formal menjadi formal diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih signifikan pada ekonomi negara dengan memenuhi regulasi yang berlaku,’ ujarnya di Makassar, Jumat (26/1/2024).
Buku setebal 156 halaman ini diterbitkan Nobel Press dan telah memiliki ISBN. Hadirnya buku ini memberikan wawasan yang berharga tentang proses perizinan dan legalitas yang berkaitan dengan UMKM di Indonesia. Pembahasan mencakup konsep dasar UMKM, konsep dasar perizinan dan legalitas, era baru perizinan melalui online single submission (oss) serta prosedur pendaftaran, persyaratan penerbitan NIB, izin edar, halal dll yang berkaitan dengan kepatuhan hukum bagi UMKM.
Buku ini ditulis Bahrul ulum Ilham, yang telah lebih 15 tahun terlibat dalam pendampingan dan pemberdayaan UMKM. Penulis selain dosen juga sebagai koordinator konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Sulawesi Selatan. Buku ini menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi para pengusaha mikro, kecil dan menengah, terutama mereka yang baru memulai usaha.
Tentu saja, legalitas bukan hanya sebatas kepatuhan terhadap peraturan, tetapi juga melibatkan perlindungan terhadap hak dan kewajiban para pelaku UMKM. Dengan membahas perizinan dan legalitas bagi UMKM, karya sederhana ini semoga menjadi panduan yang berguna bagi mereka yang tengah memasuki dunia bisnis atau yang ingin memastikan bahwa operasional mereka sesuai dengan regulasi yang berlaku.
